Suporter PSIS Akhiri Boikot, Akan Kembali Nonton di Stadion Saat Laga Kandang, Ini Alasannya
Tim Redaksi
SEMARANG, KOMPAS.com
– Suporter PSIS Semarang, Panser Biru, mengumumkan akan kembali memberikan dukungan kepada tim kebanggaan mereka setelah saham PSIS dibeli oleh David Glen, pemilik Malut United.
Langkah ini diambil setelah sebelumnya
Panser Biru
melakukan boikot sebagai bentuk kekecewaan terhadap performa tim.
Boikot yang dilakukan Panser Biru berlangsung sejak Rabu (10/9/2025) pada laga kandang
PSIS Semarang
.
Ketua Umum Panser Biru, Kepareng Wareng, mengonfirmasi bahwa suporter kini siap untuk kembali mendukung tim.
“Karena tujuan kita sudah tercapai yaitu YS (Yoyok Sukawi, CEO PSIS Semarang sebelumnya) out,” kata Wareng, Kamis (13/11/2025).
Wareng menegaskan bahwa Panser Biru akan mendukung PSIS Semarang baik di kandang maupun di laga tandang.
“Mulai nanti kita akan dukung,” ujarnya.
Terkait dengan pergantian pemilik saham PSIS Semarang, Direktur Utama PT Mahesa Jenar Semarang, Agung Buwono, mengonfirmasi adanya komunikasi dengan calon investor baru.
Dia menjelaskan bahwa langkah ini adalah bagian dari upaya
Yoyok Sukawi
untuk mencari sosok yang dapat membawa PSIS kembali ke jalur kejayaan.
“Iya benar, kami sudah komunikasi dengan calon investor baru sejak satu bulan lalu. Komunikasinya intens dan sudah beberapa kali bertemu. Mohon doanya semoga semuanya lancar,” ujar Agung saat dikonfirmasi.
Agung menegaskan bahwa Yoyok Sukawi sejak awal terbuka untuk melepas sahamnya, asalkan calon investor memiliki komitmen yang kuat terhadap masa depan PSIS.
“Yang perlu digarisbawahi, Mas Yoyok akan melepasnya kepada sosok yang tepat dan mumpuni untuk mengelola PSIS ke depan. Prioritasnya adalah menyelamatkan PSIS dan mengembalikan kejayaannya,” lanjutnya.
Namun, Agung belum bersedia mengungkapkan siapa sosok calon investor tersebut.
Ia memastikan bahwa proses negosiasi masih berlangsung. “Nanti saja kalau prosesnya sudah selesai semua, baru akan diumumkan secara resmi,” katanya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: A.S. Sukawijaya
-
/data/photo/2024/12/20/6765731680cd0.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Suporter PSIS Akhiri Boikot, Akan Kembali Nonton di Stadion Saat Laga Kandang, Ini Alasannya Regional 13 November 2025
-

Tanggapan Santai Yoyok Sukawi Soal Ruxi Keluar dari PSIS karena Masalah Gaji: Sama Seperti Kemarin
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Salah satu pemain asing PSIS Semarang, Roger Bonet atau yang akrab disapa Ruxi mengumumkan berpisah dengan tim Mahesa Jenar lewat unggahan instagram pribadinya pada Jumat (9/4/2025) sore.
Dalam unggahannya tersebut, Ruxi mengatakan bahwa kontrak ia dan PSIS berakhir lebih cepat dikarenakan masalah gaji.
Menanggapi hal tersebut, Manajemen PSIS melalui CEO klub, Yoyok Sukawi menjelaskan bahwa masalah ini muncul sama dengan Evandro Brandao beberapa waktu lalu.
“Sama seperti yang kemarin, kita akan fokus pada pemain yang ada,” ujar Yoyok Sukawi secara singkat saat dihubungi awak media.
Seperti diketahui, sebelumnya Evandro juga memutuskan keluar dari PSIS karena permasalahan yang sama.
“Menanggapi hal ini, kami tidak akan berlarut-larut permasalahan satu dua pemain, kami tetap fokus berjuang dengan pemain-pemain yang masih memiliki komitmen bekerja sepenuh hati dan profesional hingga akhir musim.
Kami sangat mengapresiasi pemain-pemain yang memiliki sikap profesional tersebut.
Sebagai bentuk apresiasi, kami juga ingin menyampaikan bahwa per hari ini gaji sudah tidak ada masalah bagi pemain-pemain tersebut,” lanjutnya.
-

Gol Noka Bhirawa Putra Antar Persebi Juara Liga 4 Jateng atas Persika Karanganyar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG — Persebi Boyolali menjadi kampiun Liga 4 Jawa Tengah usai menang tipis 1-0 atas Persika Karanganyar dalam laga final yang berlangsung di Stadion Jatidiri Semarang, Kamis (27/2/2025) sore.
Gol satu-satunya dalam laga ini dicetak oleh kapten Persebi Boyolali, Noka Bhirawa Putra di menit 46.
Dalam jalannya laga yang disaksikan kedua suporter tim tersebut, berlangsung seru.
Sejak kick off pertandingan dimulai pada pukul 14.30, permainan kedua tim berlangsung dalam tempo cepat.
Di babak pertama, Persebi cukup intens menekan pertahanan Persika.
Namun skor 0-0 tetap bertahan hingga turun minum.
Pada awal babak kedua, Persebi sukses menjebol gawang Persika lewat gol Noka Bhirawa di menit 46.
Hasil ini tak mengubah status kedua tim yang dipastikan akan lolos ke Liga 3 nasional.
Usai laga, pelatih Persebi, Doel Khamid menyebut, kunci kemenangan timnya kali ini karena kekompakan tim serta para pemain menjalankan jobdesknya masing-masing.
“Yang jelas di babak pertama kami lebih mendominasi. Lalu memasuki babak kedua saya tekankan ke anak-anak untuk lebih menekan pada sepuluh menit awal. Alhamdulillah anak-anak bisa memanfaatkan peluang yang ada,” kata Doel usai laga.
Dia menambahkan, setelah laga final ini, timnya akan berbenah untuk menatap Liga 3.
“Yang jelas kami akan adakan evaluasi. Penambahan skuad pasti ada, utamanya di posisi belakang karena di posisi itu ada pemain kami yang cedera,” ungkapnya.
Dibagian lain, ia juga mengapresiasi gelaran Liga 4 Jateng kali ini berjalan bagus.
Dari babak awal hingga partai puncak, Persebi total memainkan 15 laga.
“Terimakasih untuk Asprov PSSI Jateng yang menjalankan kompetisi dengan sesungguhnya. Kami Persebi menjalankan total 15 laga hingga grand final ini,” kata Doel.
Sementara itu, Ketua Asprov PSSI Jaten, Yoyok Sukawi mengapresiasi kedua tim di partai final yang mempertontonkan permainan yang menarik.
“Saya lihat kompetisi Liga 4 semakin bagus. Kalau tadi di lapangan kita bisa lihat ada beberapa pemain yang nampaknya punya potensi untuk bersinar di masa yang akan datang,” kata Yoyok.
Dia menambahkan, untuk kuota tim Jateng di Liga 3, pihak Asprov akan mengupayakan agar kuota Jateng nantinya bisa menjadi empat tim.
“Saat ini yang dipastikan baru dua tim (Persebi dan Persika), kami masih melihat dinamika kedepan. Tentunya Asprov akan perjuangkan ada empat tim yang akan lolos ke Liga 3 nanti,” tandas Yoyok. (*)
-

Persebi Boyolali Juara Liga 4 Jateng, Menang tipis dari Persika Karanganyar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Persebi Boyolali menjadi kampiun Liga 4 Jawa Tengah usai menang tipis 1-0 atas Persika Karanganyar dalam laga final yang berlangsung di Stadion Jatidiri Semarang, Kamis (27/2/2025) sore.
Gol satu-satunya dalam laga ini dicetak oleh kapten Persebi Boyolali, Noka Bhirawa Putra di menit 46.
Dalam jalannya laga yang disaksikan kedua suporter tim tersebut, berlangsung seru.
Sejak kick off pertandingan dimulai pada pukul 14.30, permainan kedua tim berlangsung dalam tempo cepat.
Di babak pertama, Persebi cukup intens menekan pertahanan Persika.
Namun skor 0-0 tetap bertahan hingga turun minum.
Pada awal babak kedua, Persebi sukses menjebol gawang Persika lewat gol Noka Bhirawa di menit 46.
Hasil ini tak mengubah status kedua tim yang dipastikan akan lolos ke Liga 3 nasional.
Usai laga, pelatih Persebi, Doel Khamid menyebut, kunci kemenangan timnya kali ini karena kekompakan tim serta para pemain menjalankan jobdesknya masing-masing.
“Yang jelas di babak pertama kami lebih mendominasi. Lalu memasuki babak kedua saya tekankan ke anak-anak untuk lebih menekan pada sepuluh menit awal. Alhamdulillah anak-anak bisa memanfaatkan peluang yang ada,” kata Doel usai laga.
Dia menambahkan, setelah laga final ini, timnya akan berbenah untuk menatap Liga 3.
“Yang jelas kami akan adakan evaluasi. Penambahan skuad pasti ada, utamanya di posisi belakang karena di posisi itu ada pemain kami yang cedera,” ungkapnya.
Dibagian lain, ia juga mengapresiasi gelaran Liga 4 Jateng kali ini berjalan bagus.
Dari babak awal hingga partai puncak, Persebi total memainkan 15 laga.
“Terimakasih untuk Asprov PSSI Jateng yang menjalankan kompetisi dengan sesungguhnya. Kami Persebi menjalankan total 15 laga hingga grand final ini,” kata Doel.
Sementara itu, Ketua Asprov PSSI Jaten, Yoyok Sukawi mengapresiasi kedua tim di partai final yang mempertontonkan permainan yang menarik.
“Saya lihat kompetisi Liga 4 semakin bagus. Kalau tadi di lapangan kita bisa lihat ada beberapa pemain yang nampaknya punya potensi untuk bersinar di masa yang akan datang,” kata Yoyok.
Dia menambahkan, untuk kuota tim Jateng di Liga 3, pihak Asprov akan mengupayakan agar kuota Jateng nantinya bisa menjadi empat tim.
“Saat ini yang dipastikan baru dua tim (Persebi dan Persika), kami masih melihat dinamika kedepan. Tentunya Asprov akan perjuangkan ada empat tim yang akan lolos ke Liga 3 nanti,” tandas Yoyok. (*)
-

PSIS Semarang Hadapi Utang Rp 45 Miliar, Yoyok Sukawi Ungkap Strategi Pemulihan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, mengungkapkan situasi terkini terkait kondisi keuangan klub serta langkah yang akan diambil untuk menyelesaikan tanggungan hutang operasional sebanyak puluhan miliar rupiah.
Hal ini disampaikan Yoyok usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT. Mahesa Jenar Semarang yang dihadiri oleh para pemegang saham yakni Yoyok Sukawi, Heri Sasongko, Trias Iskandar, Kairul Anwar, dan Setyo Agung Nugroho di Noormans Hotel Semarang, Jumat (17/1/2025).
Pada RUPS tersebut, ada beberapa poin yang dibahas seperti penunjukan Hinca Panjaitan sebagai Komisaris Independen untuk memperkuat di bidang Hukum PT. Mahesa Jenar Semarang sesuai dengan kompetensi yang bersangkutan.
Selain itu, Agung Buwono selaku Direktur Utama PT. Mahesa Jenar Semarang melaporkan terkait laporan keuangan pada tahun 2023 dan 2024.
Yoyok menjelaskan bahwa hutang klubnya yakni sebesar Rp 45 miliar yang merupakan akumulasi dari biaya operasional klub selama tiga tahun, sejak 2023 hingga tahun 2024.
“Tanggungan ini muncul karena operasional klub yang terus berjalan selama tiga tahun terakhir. Sebagian besar utang ini telah ditalangi oleh keluarga saya sebesar 23 miliar, sementara sisanya ditanggung oleh pemegang saham lain dan pihak eksternal,” ujarnya.
Lebih lanjut dirinya menyebut telah menyusun langkah strategis untuk menyelesaikan hutang tersebut.
Dirinya menyebut sesuai aturan Undang-Undang Perseroan Terbatas, saham tersebut akan ditawarkan terlebih dahulu kepada pemegang saham lama.
“Mereka memiliki waktu 14 hari untuk memutuskan apakah bersedia menambah modal atau tidak. Jika tidak ada yang berminat, baru saham ini akan kami tawarkan kepada investor baru untuk melunasi hutang tersebut,” ungkapnya.
Yoyok juga menuturkan bahwa apabila ada pemegang saham saat ini yang membeli atau ikut melunasi hutang tersebut, nantinya dirinya akan memberikan kepemilikan sebesar 43 persen di PSIS.
“Jika ada pemegang saham yang membeli seluruh saham ini, dia otomatis akan menjadi pemegang saham mayoritas. Namun, prioritas utama kami tetap kepada pemegang saham lama untuk menjaga stabilitas perusahaan,” imbuhnya.
Yoyok juga menekankan bahwa langkah ini adalah momentum penting untuk membuat keuangan PSIS kembali sehat.
“Kami ingin menjadikan PSIS sebagai klub yang mandiri secara finansial dan tidak lagi bergantung pada bantuan pribadi atau pemegang saham tertentu,” ujarnya.
Dirinya menambahkan bahwa RUPS juga memutuskan bahwa laporan keuangan klub akan diaudit oleh auditor independen sebelum dilakukan RUPS lanjutan pada Februari mendatang.
“Setelah audit selesai, kami akan menggelar RUPS lagi untuk menentukan langkah konkret, termasuk penawaran saham kepada investor baru jika pemegang saham lama tidak berminat,” pungkasnya.
-

Sugeng Rawuh Faqih Maulana, Pemain Persis Solo Hijrah ke PSIS Semarang Jelang Derby Jateng
TRIBUNJATENG.COM – Pemain Persis Solo ‘hijrah’ ke PSIS Semarang jelang digelarnya Derby Jateng.
Dia adalah Faqih Maulana pemain berposisi bek kiri yang diresmikan PSIS Semarang di hari terakhir bursa transfer paruh musim BRI Liga 1 2024/25.
Perpindahan ini cukup mengejutkan karena PSIS Semarang akan menjamu Persis Solo pada 20 Januari 2025 mendatang.
Sebagai informasi, pemain berusia 20 tahun ini didatangkan dengan skema loan fee dari Laskar Sambernyawa.
Faqih akan dipinjam PSIS selama setengah musim hingga berakhirnya kompetisi BRI Liga 1 2024/25.
Pelatih kepala PSIS, Gilbert Agius mengatakan bahwa timnya membutuhkan Faqih untuk mengisi slot bek kiri.
“Kami berharap Faqih dapat membantu kami dan mencapai tujuan kami di kompetisi Liga 1.”
“Kami sebelumnya memang membutuhkan tambahan bek kiri dan datangnya Faqih semoga membantu kami untuk memperbaiki posisi di klasemen.”
“Kemudian Faqih juga masih muda, masih berumur 20 tahun sehingga bisa kami mainkan sebagai salah satu pemain U22 yang harus dimainkan 45 menit di babak pertama,” jelas Agius di Semarang, Rabu (15/1).
Musim ini, Faqih bersama Persis Solo telah memainkan 14 laga dari total 18 laga yang telah dimainkan Laskar Sambernyawa.
Sementara itu. Chief Executive Officer (CEO) PSIS, Yoyok Sukawi mengatakan datangnya Faqih semoga mampu menjadi opsi tim pelatih untuk posisi bek kiri dan pemain U22 yang harus dimainkan di 45 menit pertama.
“Selamat datang Faqih, kami mendatangkan Faqih dengan skema loan fee atau peminjaman berbayar dari Persis Solo. Semoga Faqih segera beradaptasi dengan tim dan membawa PSIS memperbaiki klasemen. Selain itu, Faqih yang masih muda juga menambah opsi coach Gilbert dalam memainkan pemain U22 pada 45 menit pertama pertandingan,” tutur Yoyok Sukawi. (*)
-

TRANSFER Shin Tae-yong: PSIS Sempat Minat Bajak, Tapi Kini Diminta Gabung Klub Besar di Vietnam
TRIBUNJAKARTA.COM – Nasib pelatih Shin Tae-yong setelah tak lagi menjadi pelatih Timnas Indonesia menarik disimak.
Kini sejumlah tim dari berbagai negara dikabarkan tertarik ingin meminang jasanya.
Shin Tae-yong merupakan sosok pelatih sukses yang namanya besar dan dikenal bersama Timnas Indonesia.
Namun Shin Tae-yong harus merelakan jabatannya dari Timnas Indonesia harus berakhir pada 6 Januari 2025.
Kebersamaan yang telah terjalin selama hampir kurang lebih lima tahun harus berakhir.
Pertama kali Shin Tae-yong bergabung ke Timnas Indonesia pada Desember 2019.
Di momen tersebut, Shin Tae-yong berhasil membawa perubahan besar terhadap sepak bola Indonesia hingga bisa tampil meyakinkan di level Asia.
Bahkan, berkat kinerja Shin Tae-yong di Timnas Indonesia sukses membawa Timnas Indonesia lolos ke putaran tiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Jeje mantan penerjemah Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, marah besar setelah mengetahui sang pelatih disindir oleh Bung Towel. Jeje menyinggung etika yang tak pantas dari Bung Towel.
Kini Shin Tae-yong belum memberikan kode terkait klub atau negara mana yang bakal dilatihnya pasca dipecat dari Timnas Indonesia.
namun beredar kabar terdapat sejumlah klub yang dikabarkan tertarik menggunakan jasa pelatiha sal Korea Selatan tersebut.
Klub pertama yang sempat dirumorkan bakal meminang Shin Tae-yong berasal dari Indonesia.
Klub Liga 1 yakni PSIS Semarang sempat gencar memburu tanda tangan Shin Tae-yong.
CEO PSIS Semarang. Yoyok Sukawi dan logo klub PSIS Semarang. (Istimewa/kolase TribunJakarta)
Kabar tersebut pun diakui bos dari PSIS Semarang yakni Yoyok Sukawi.
Yoyok Sukawi menyadari timnya PSIS Semarang emmang tertarik dengan Shin Tae-yong, tapi ketertarikan itu datang saat tahun 2022.
Saat itu kondisinya serupa nasib Shin Tae-yong sedang di ujung tanduk.
“Sebenarnya kalau Shin Tae-yong dicoret tahun 2022, pada saat kita mencari pelatih pasti akan kita rekrut,” kata Yoyok Sukawi dilansir dari Tribun Jateng.
“Pada saat itu saya ingat betul kita mencoba berkomunikasi dengan STY dan agennya karena pada saat itu sempat ada rumor juga STY belum diperpanjang kontraknya.”
“Sehingga ada sedikit peluang PSIS merekrut STY, pada saat itu tahun 2022,”
Kini, PSIS Semarang sudah emmpunyai pelatih yakni Gilbert Agius.
Kondisi ini membuat peluang Shin Tae-yong merapakt ke skuad Mahesa Jenar sangat tipis.
Pelatih Shin Tae-yong saat konferensi pers (PSSI)
Namun, Yoyok Sukawi tak menutup peluang mendatangkan Shin Tae-yong di masa depan.
“Kalau momentumnya sekarang nggak tepat untuk mengambil STY,” ujarnya.
“Barangkali di kemudian hari kalau kita nggak ada pelatih selain coach Gilbert Agius kami akan komunikasi dengan STY.”
“Coach Gilbert jangan salah punya reputasi dalam memimpin timnas juga, khususnya timnas Malta.”
“Terbukti di PSIS dicintai oleh suporter, oleh masyarakat dan oleh pendukung PSIS,” ucap Yoyok Sukawi.
Shin Tae-yong Diminta Gabung Klub Vietnam
Kabar lain beredar ada klub dari Vietnam yang diminta merekrut Shin Tae-yong, usai tak lagi bersama Timnas Indonesia.
Tim asal Vietnam itu kini tengah menghadapi tekanan untuk memperbaiki performa di Liga Vietnam.
Sejumlah penggemar Hanoi FC bahkan mengungkapkan harapan mereka di media sosial.
“Pekerjakan pelatih Shin Tae-yong untuk memimpin Hanoi FC,” tulis seorang penggemar, seperti dikutip oleh dari Soha.
Eks Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong mendampingi timnya latihan. (PSSI)
Saat ini, Hanoi FC berada di peringkat keenam klasemen sementara Liga Vietnam setelah memainkan sembilan pertandingan.
Mereka hanya mencatat tiga kemenangan, lima hasil seri, dan satu kekalahan.
Dari lima laga terakhir, tim berjuluk The Purple ini hanya mampu meraih satu kemenangan, sementara empat laga lainnya berakhir imbang.
Namun, kendati banyak permintaan dari para penggemar, media Vietnam, Soha, meragukan kemampuan klub tersebut untuk merekrut Shin Tae-yong.
Biaya yang diperlukan untuk menggaji eks pelatih Timnas Indonesia ini sangat besar, yaitu mencapai Rp 24 miliar per tahun.
Popularitas Shin di Asia Tenggara menunjukkan bahwa ia masih menjadi satu di antara pelatih yang paling diminati di wilayah ini.
(TribunJakarta)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.
Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
-

Cerita 2 Suporter PSIS Semarang Terluka Saat Orasi di Stadion Jatidiri, Diduga Ditembak Peluru Karet
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Aksi demonstrasi suporter PSIS Semarang diwarnai tindakan represif aparat kepolisian di kawasan Stadion Jatidiri Semarang, Minggu (22/12/2024) sore.
Para suporter menyuarakan orasinya untuk mengkritisi kepemimpinan CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi.
Massa awalnya melakukan sejumlah aksi damai seperti teatrikal, doa bersama, hingga main bola bersama di depan pintu masuk utama stadion.
Suporter juga melakukan orasi tak jauh dari pintu gerbang.
Mereka berharap ditemui oleh pihak manajemen PSIS Semarang.
Namun, manajemen tak kunjung menyapa suporter.
Alhasil, terdapat sejumlah suporter yang tetap memilih bertahan di lokasi tersebut hingga akhirnya dibubarkan polisi.
Polisi dalam membubarkan massa melakukan penembakan gas air mata, peluru karet, dan mobil water cannon.
Dari pihak suporter juga sempat membalas tembakan polisi dengan melemparkan sejumlah benda di antaranya air mineral.
Imbas dari kejadian ini, dua suporter alami luka-luka.
Satu suporter dilarikan ke rumah sakit akibat alami luka tembak diduga peluru karet.
Satu korban lainnya terkena lemparan batu.
“Kami dari suporter tentunya menyayangkan sampai ada gas air mata dan tembakan peluru karet (dalam membubarkan aksi),” jelas Divisi Hukum dan Advokasi Panser Biru, Nurul Layalia kepada Tribunjateng.com, Senin (23/12/2024).
Layalia menyebut, aksi tersebut diikuti tidak hanya suporter dari Panser Biru maupun Snex, melainkan pula dari pencinta bola Semarang serta ada pula organisasi masyarakat (ormas).
Dia tak memastikan jumlah suporter yang turun.
Mereka sama-sama turun aksi dengan setidaknya ada lima tuntutan yang digaungkan.
Yakni meliputi gaji pemain dan pelatih yang belum terbayarkan.
Para suporter PSIS Semarang melakukan demonstrasi yang dibalas tindakan represif aparat kepolisian, di kawasan Stadion Jatidiri Semarang, Minggu (22/12/2024) sore. (DOKUMENTASI SUPORTER PSIS SEMARANG)
Berikutnya, performa tim yang merosot dan PSIS Semarang malah dijadikan kendaraan politik praktis.
Adapun tuntutan lainnya soal kurangnya keterbukaan antara manajemen dan suporter hingga skema tiket yang tak adil bagi suporter.
“Selepas penyampaian tuntutan tersebut ternyata tidak direspon oleh CEO maupun manajemen,” ujarnya.
Dia menyebut, suporter dari Panser Biru sudah ditarik mundur ketika tuntutan hanya bertepuk sebelah tangan.
Sebagain suporter dari kelompok lain tetap di depan hingga berujung gesekan dengan aparat.
“Awalnya suporter disemprot water cannon, setelah itu gas air mata dan terakhir ada peluru karet,” bebernya.
Data sementara pihaknya ada dua suporter yang terluka yang merupakan anggota suporter Snex GAM.
Satu korban yang terkena peluru karet dirawat di RS Roemani Semarang.
“Kami dalam waktu dekat ini mau mendatangi korban dan mengakomodir kebutuhan korban terkait pengobatannya,” katanya.
Adapun tuntutan ke pihak manajemen, Layalia menyebut tuntutan masih sama yakni ada perbaikan dari dalam tubuh PSIS Semarang.
“Langkah kami selanjutnya masih menunggu respon dari manajemen dan CEO PSIS Semarang,” terangnya.
Saat sore itu, ratusan suporter melakukan dua aksi yakni di pintu barat Stadion Jatidiri dan pintu sisi timur.
Namun, kekisruhan terjadi di pintu sisi timur.
Keributan tersebut terjadi selepas pertandingan antara PSIS Semarang Vs Malut United dengan skor 1-3.
Mahesa Jenar menelan kekalahan di kandang sendiri.
Pertandingan tersebut diboikot suporter sehingga tribun penonton kosong.
Ketua Panser Biru, Kepareng alias Wareng mengatakan, dua korban suporter PSIS Semarang yang melakukan aksi akibat dari manajemen PSIS Semarang yang tak menemui suporter.
Menurutnya, akan berbeda cerita ketika para suporter ditemui oleh manajemen.
“Yoyok Sukawi tak mau menemui para suporter.”
“Kalau mau menemui tidak ada itu (keributan),” katanya.
Wareng menjelaskan, dua suporter yang terluka masing-masing terkena tembakan peluru karet dan terkena lemparan batu dari arah kepolisian.
“Korban tertembak peluru karet harus operasi.”
“Masih di rawat di rumah sakit.”
“Suporter yang kena batu sudah pulang dari rumah sakit,” ungkapnya.
Sementara, Tribunjateng.com telah mengkonfirmasi kejadian tersebut kepada Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar melalui layanan pesan singkat.
Namun, konfirmasi tersebut belum direspon.
Tribunjateng.com juga telah mengkonfirmasi kepada CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi.
Konfirmasi tersebut juga belum direspon hingga berita diturunkan. (*)
-

2 Suporter PSIS Semarang Diduga Ditembak Peluru Karet Polisi saat Orasi Tuntut Perbaikan Klub
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG – Aksi demonstrasi para suporter PSIS Semarang diwarnai tindakan represif aparat kepolisian, di kawasan Stadion Jatidiri, Kota Semarang, Minggu (22/12/2024) sore.
Para suporter menyuarakan orasinya untuk mengkritisi kepemimpinan CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi.
Massa awalnya melakukan sejumlah aksi damai seperti teatrikal, doa bersama dan main bola bersama di depan pintu masuk utama stadion.
Suporter juga melakukan orasi tak jauh dari pintu gerbang. Mereka berharap ditemui oleh pihak manajemen PSIS.
Namun, manajemen tak kunjung menyapa suporter.
Alhasil, terdapat sejumlah suporter yang tetap memilih bertahan di lokasi tersebut hingga akhirnya dibubarkan oleh polisi.
Polisi dalam membubarkan massa melakukan penembakan gas air mata, peluru karet dan mobil water cannon.
Dari pihak suporter juga sempat membalas tembakan polisi dengan melemparkan sejumlah benda di antaranya air mineral.
Imbas dari kejadian ini, dua suporter alami luka-luka. Satu suporter dilarikan ke rumah sakit akibat alami luka tembak diduga peluru karet. Satu korban lainnya terkena lemparan batu.
“Kami dari suporter tentunya menyayangkan sampai ada gas air mata dan tembakan peluru karet (dalam membubarkan aksi),” jelas Divisi Hukum dan Advokasi Panser Biru, Nurul Layalia saat dihubungi, Senin (23/12/2024).
Layalia menyebut, aksi tersebut diikuti tidak hanya oleh suporter dari Panser Biru maupun Snex melainkan pula dari pencinta bola Semarang dan ada pula organisasi masyarakat (ormas).
Dia tak memastikan jumlah suporter yang turun.
Mereka sama-sama turun aksi dengan setidaknya ada lima tuntutan yang digaungkan meliputi gaji pemain dan pelatih yang belum terbayarkan.
Para suporter PSIS Semarang melakukan demonstrasi yang dibalas tindakan represif aparat kepolisian, di kawasan Stadion Jatidiri, Kota Semarang, Minggu (22/12/2024) sore.
Berikutnya performa tim yang merosot dan PSIS semarang malah dijadikan kendaraan politik praktis.
Adapun tuntutan lainnya soal kurangnya keterbukaan antara manajemen dan suporter hingga skema tiket yang tak adil bagi suporter.
“Selepas penyampaian tuntutan tersebut ternyata tidak direspon oleh CEO maupun manajemen,” ujarnya.
Dia mengaku, suporter dari Panser Biru sudah ditarik mundur ketika tuntutan hanya bertepuk sebelah tangan.
Sebagain suporter dari kelompok lain tetap di depan hingga berujung gesekan dengan aparat.
“Awalnya suporter disemprot water Cannon, setelah itu gas air mata dan terakhir ada peluru karet, ” bebernya.
Data sementara pihaknya ada dua suporter yang terluka yang merupakan anggota suporter Snex GAM. Satu korban yang terkena peluru karet dirawat di RS Roemani Semarang.
“Kami dalam waktu dekat ini mau mendatangi korban dan mengakomodir kebutuhan korban terkait pengobatannya,” katanya.
Adapun tuntutan ke pihak manajemen, Layalia mengaku tuntutan masih sama yakni ada perbaikan dari dalam tubuh PSIS Semarang.
“Langkah kami selanjutnya masih menunggu respon dari manajemen dan CEO PSIS Semarang,” terangnya.
Dalam sore itu, ratusan suporter melakukan dua aksi yakni di pintu barat stadion Jatidiri dan pintu sisi timur.
Namun, kekisruhan terjadi di pintu sisi timur. Keributan tersebut terjadi selepas pertandingan antara PSIS Semarang vs Malut United dengan skor 1-3.
Mahesa Jenar menelan kekalahan di kandang sendiri.
Pertandingan tersebut diboikot suporter sehingga tribun penonton kosong.
Ketua Panser Biru, Kepareng alias Wareng mengatakan, dua korban suporter PSIS Semarang yang melakukan aksi akibat dari manajemen PSIS Semarang yang tak menemui suporter.
Menurutnya, akan berbeda cerita ketika para suporter ditemui oleh manajemen.
“YS (Yoyok Sukawi) tak mau menemui para suporter. Kalo mau menemui tidak ada itu (keributan),” katanya.
Wareng menjelaskan, dua suporter yang terluka masing-masing terkena tembakan peluru karet dan kena lemparan batu dari arah kepolisian.
“Korban tertembak peluru karet harus operasi. Masih di rawat di rumah sakit. Suporter yang kena batu sudah pulang dari rumah sakit,” ungkapnya.
Sementara, Tribun telah mengkonfirmasi kejadian tersebut kepada Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar melalui layanan pesan singkat. Namun, konfirmasi tersebut belum direspon.
Tribun juga telah mengkonfirmasi kepada CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi, konfirmasi tersebut belum direspon hingga berita diturunkan. (Iwn)
-

Jagoan KIM Plus Keok, PDIP Menang
Jakarta, CNN Indonesia —
Pasangan calon Yoyok Sukawi-Joko Santoso yang didukung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus kalah dari Agustina Wilujeng Pramestuti-Iswar Aminuddin yang diusung PDIP di Pilkada Semarang 2024.
Hasil rekapitulasi Pilwalkot Semarang 2024 menunjukkan perolehan suara Yoyok-Joko 363.331 suara. Sementara itu, Agustina-Iswar meraup 486.423 suara.
Jumlah orang yang menggunakan hak pilih di pilkada ini 903.477 orang. Ada 53.723 suara di antaranya yang tidak sah. Tingkat partisipasi pemilih mencapai 72,84 persen.
Yoyok-Joko hanya menang di Kecamatan Ngaliyan. Agustina-Iswar menguasai perolehan suara di 15 kecamatan lainnya.
AS Sukawijaya alias Yoyok Sukawi dan Joko Santoso mencalonkan diri dengan dukungan gerbong KIM Plus. Ia ddiusung sembilan partai politik, yaitu Demokrat, Gerindra, PKB, PKS, PSI, Golkar, PAN, PPP, dan Nasdem.
Mereka juga mendapatkan dukungan dari delapan partai non parlemen, yaitu Partai Buruh, Perindo, Gelora, Garuda, Hanura, PKN, PBB, dan Prima.
Sementara itu, Agustina Wilujeng Pramestuti-Iswar Aminuddin hanya maju dengan modal dukungan PDIP.
(dhf/DAL)
[Gambas:Video CNN]