Jakarta, Beritasatu.com – Musisi sekaligus pendaki Fiersa Besari akhirnya buka suara terkait tewasnya dua pendaki wanita, Lilie Wijayanti Poegiono (60) dan Elsa Laksono (60) dalam misi pendakian Puncak Jaya atau Piramida Carstensz, Papua Tengah pada Sabtu (1/3/2025).
Melalui akun media sosialnya, Fiersa mengucapkan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga kedua pendaki itu. Ia berharap, korban diberikan tempat terbaik di sisi Tuhan.
“Dalam tulisan ini, saya ingin memberikan ucapan belasungkawa yang terdalam. Turut berduka cita atas berpulangnya Bu Lilie Wijayanti Poegiono (Mamak Pendaki) dan Bu Elsa Laksono. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan. Semoga Bu Lilie dan Bu Elsa diberikan tempat terbaik di sisi-Nya,” tulisnya pada Senin (3/3/2025).
Kronologi
Lebih lanjut, ia mengungkapkan kronologi terkait peristiwa nahas tersebut. Ia dan para pendaki lainnya mengaku sangat terkejut dan berduka atas meninggalnya kedua korban.
“Saya juga ingin meminta maaf karena baru mengabari perihal situasi Carstensz Pyramid (puncak tertinggi Indonesia dengan nama lain Puncak Jaya), karena kami yang berada di basecamp Yellow Valley (YV) pun merasa sangat syok dan berduka atas tragedi yang telah terjadi,” ujarnya.
Fiersa Besari menuturkan, saat ini ia dan Furky Syahroni telah dievakuasi ke Timika, Papua Tengah dalam kondisi sehat meski sebelumnya sempat tertahan akibat cuaca buruk.
“Saat ini, saya dan Furky Syahrono baru tiba kembali ke Timika, Papua Tengah (3 Maret 2025) setelah tertahan di YV terkait cuaca buruk yang berdampak pada lalu lintas helikopter (satu-satunya akses resmi ke YV untuk saat ini adalah helikopter). Kondisi kami Alhamdulillah stabil,” tuturnya.
Ia mengatakan, sebelumnya ia bersama kedua pendaki lainnya tergabung ke dalam satu tim. Sementara itu, kedua korban tergabung ke dalam tim lainnya yang terdiri dari empat orang. Keenam pendaki tersebut memiliki tour operator yang berbeda. Selain para pendaki lokal, ada pula pendaki warga negara asing (WNA) dan tamu dari pihak Balai Taman Nasional yang ikut mendaki pada Jumat (28/2/2025).
Penulis kelahiran Bandung, Jawa Barat itu membeberkan, Carstensz Pyramid berbeda dengan gunung-gunung di Indonesia pada umumnya. Menurutnya, medan tebing di lokasi tersebut curam dan memiliki ketinggian sekitar 600 meter. Karena kondisi itu, para pendaki diwajibkan ahli dalam menggunakan alat-alat tali untuk naik dan turun sebagai prosedur keamanan.
“Mungkin, yang tidak diketahui kawan-kawan yang kurang familier dengan dunia pendakian, Carstenz Pyramid berbeda dengan gunung di Indonesia pada umumnya. Medan tebing curam dengan ketinggian 600-an meter (basecamp YV 2400-an MDPL – Puncak Jaya 4884 MDPL), mewajibkan kita untuk lancar menggunakan alat-alat tali untuk naik dan turun (ascending dan rappelling) sebagai safety procedure. Sebagai catatan, di ketinggian di atas 4000-an MDPL, apalagi dalam cuaca buruk, kita memang tidak boleh diam terlalu lama, sebab rentan terkena hipotermia,” jelasnya.
Fiersa mengaku baru mengetahui tragedi yang menewaskan Lilie dan Elsa itu setelah dirinya tiba di basecamp YV pada Sabtu (1/3/2025), sekitar pukul 04.00 WIT. Setelah mendengar kabar tersebut, ia dan para pendaki lainnya terus-menerus mengontak para korban yang terjebak dengan menggunakan HT, hingga akhirnya korban dijemput oleh para relawan lokal maupun internasional. Ketiga korban dinyatakan selamat, meski sempat kritis.
Penulis berusia 41 tahun itu mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tergabung ke dalam proses evakuasi, terutama seluruh kru dan pendaki di YV. Ia juga meminta agar publik berempati atas kejadian ini, serta memberikan ruang untuk keluarga dan kerabat yang berduka.
“Saya juga ingin berterima kasih kepada semua pihak yang sangat suportif dalam proses evakuasi, terutama seluruh kru dan pendaki di YV. Akhir kata, saya berharap kawan-kawan dapat menahan jempolnya untuk mengeluarkan asumsi, teori, apalagi komentar nirempati. Pakai energi untuk berdoa. Beri ruang untuk keluarga dan kerabat yang berpulang untuk berduka. Terima kasih banyak atas perhatiannya. Salam lestari, Fiersa Besari,” tutupnya.