TRIBUNJATIM.COM – Keanehan saat mengendarai mobil dialami oleh Sutisna, seorang warga Kota Bandung.
Sutisna tak menyangka mendadak dirinya masuk gorong-gorong bersama penumpang lain di dalam mobilnya.
Hal itu membuatnya bertanya-tanya karena dirinya mengaku tak sedang mengantuk dan sudah lihai dalam mengemudikan mobil.
Akibat kecelakaan tersebut mobil Sutisna harus dievakuasi.
Kecelakaan tak terduga dialami Sutisna (56) saat melintas di Jalan Batununggal, Kota Bandung, menggunakan mobil mini bus Nissan bernomor polisi DD 1354 LT.
Mobil tersebut terperosok ke dalam gorong-gorong di kawasan Perumahan Batununggal Indah, Selasa (28/1/2025), sekitar pukul 11.30 WIB.
Sutisna, yang saat itu ditemani Eti, mengaku tidak memahami bagaimana mobilnya bisa masuk ke gorong-gorong.
“Saya juga bingung kenapa bisa masuk ke gorong-gorong. Kejadiannya begitu cepat, ketika saya menyimpan ponsel untuk melihat map di dashboard, eh tiba-tiba sudah ada di gorong-gorong,” ungkapnya.
Beruntung, tidak ada luka serius yang dialami Sutisna dan Eti.
“Alhamdulillah enggak kenapa-kenapa. Hanya lecet di sini,” katanya sambil menunjukkan tangan kanannya yang terluka.
Ketika ditanya apakah dirinya masih kurang berpengalaman dalam mengemudi, Sutisna menepis anggapan tersebut.
Ia menjelaskan bahwa dirinya sudah terbiasa mengendarai mobil sejak tahun 1995.
“Sudah sejak 1995 bisa mobil mah. Tadi ngantuk juga tidak, dan kondisi pun jalanan kosong. Niatnya mau antar paketan ke wilayah Batujajar, Bandung Barat,” jelasnya.
Kapolsek Bandung Kidul, Kompol Sulardjo, menyatakan bahwa pihaknya segera melakukan evakuasi usai menerima laporan.
Mobil Sutisna nyungsep di gorong-gorong Kota Bandung setelah mengalami kecelakaan secara mendadak dan kejadian sangat cepat, (28/1/2025). (Kompas.com)
Evakuasi mobil dilakukan menggunakan alat berat, sekaligus mengatur lalu lintas di sekitar lokasi kejadian.
“Kami juga memeriksa CCTV di sekitar TKP. Alhamdulillah proses evakuasi berjalan lancar,” ujar Kompol Sulardjo.
Sementara itu, kisah lainnya istri terpaksa naik ojek ke puncak karena tersiksa terjebak macet berjam-berjam.
Bahkan ia sampai rela meninggalkan suaminya yang di mobil.
Adapun kondisi macet ini terjadi di Puncak Pass Bogor-Cianjur menuju Gadog atau Jakarta.
Di jalur tersebut diterapkan sistem satu arah (one way) pada Senin (27/1/2025).
Kondisi inilah yang membuat arus kendaraan macet selama 10 jam, dari pukul 11.30-21.30 WIB.
Akibat penutupan jalur Puncak, kendaraan yang datang dari arah Jakarta tertahan di sekitar Exit GT Ciawi atau samping Jalan Tol Jagorawi, mengakibatkan kemacetan panjang.
Para pengendara, terutama wisatawan yang hendak menuju Puncak, terpaksa menunggu hingga malam hari, hingga arus kembali dibuka dua arah.
Banyak dari mereka yang memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menggunakan transportasi ojek online, meninggalkan kendaraan yang tertahan di jalan.
Putri (33), seorang wisatawan asal Tangerang Selatan yang berangkat bersama suami dan dua anaknya, memilih menggunakan ojek online setelah berjam-jam terjebak kemacetan.
“Naik Gojek aja ke hotel di depan, niatnya mau wisata malah tertahan dari jam 12 siang sampai jam 8 malam,” ujarnya sambil memangku anaknya, Senin pukul 20.45 WIB, dikutip dari Kompas.com.
Putri juga mengungkapkan ia terpaksa meninggalkan suaminya karena kedua anaknya yang masih kecil terus menangis.
“Buka tutup jam berapa gitu kan enggak pasti, ya sudah naik Gojek aja,” tambahnya.
Putri (33), wisatawan asal Tangerang yang meninggalkan suaminya karena harus memilih menggunakan transportasi ojek online ke jalur wisata Puncak Bogor, Jawa Barat, setelah terjebak penutupan one way, Senin (27/1/2025) malam. (KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN)
Suaminya, yang memilih untuk tetap berada di dalam mobil, mengaku harus mengutamakan istri dan anak-anaknya agar bisa segera beristirahat di hotel.
“Penginapan sudah disewa, jadi saya biarkan mereka pergi dulu,” ujar sang suami.
Tidak sedikit pengendara lain yang juga menyerah dengan kemacetan tersebut.
Beberapa memilih untuk kembali ke Jakarta.
“Mending balik ke Jakarta,” kata salah seorang pengendara yang berputar balik menuju Tol Jagorawi.
Hingga pukul 21.30 WIB, polisi akhirnya mengakhiri pemberlakuan sistem satu arah menuju Jakarta di Jalan Raya Puncak.
Meskipun arus sudah dibuka kembali, kendaraan yang menuju Puncak tetap ramai, menunjukkan tingginya minat wisatawan untuk menghabiskan waktu libur di kawasan Puncak Bogor.
Sistem satu arah ini diberlakukan selama 14 jam pada libur Isra Miraj akhir Januari 2025 untuk menampung volume kendaraan yang melonjak menuju kawasan wisata Puncak Bogor-Cianjur.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com