Jakarta, Beritasatu.com – Katadata Insight Center (KIC) menerbitkan survei dengan tema “Kelas Menengah di Tengah Ketidakpastian Ekonomi”. Survei ini menunjukkan perilaku finansial masyarakat kelas menengah lebih cenderung menggunakan uang tabungan ketimbang mengambil pinjaman berbunga atau kredit dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Dalam peluncuran yang dilangsungkan pada Selasa (18/2/2025) di St Regis, Kuningan, Jakarta. KIC menemukan fakta bahwa perilaku finansial kelas menengah sebetulnya cukup positif.
Sebanyak 70% responden melakukan perencanaan keuangan. Satu dari dua responden memisahkan anggaran untuk tagihan dan keperluan harian. Selain itu, lebih dari 40% responden mencatat pengeluarannya. Ini artinya, hanya sebagian kecil yang memilih opsi-opsi pinjaman berbunga, yakni masing-masing kurang dari 15%.
Co-Founder & CEO Katadata Indonesia Metta Dharmasaputra menuturkan, survei ini diharapkan dapat memberikan referensi data yang akurat. Survei ini diluncurkan untuk menyajikan kajian data mengenai kelas menengah di Indonesia.
“Katadata Indonesia Middle Class Insights Report dan akan diterbitkan setiap tahun menjadi rujukan kita semua, bagaimana sebetulnya posisi middle class Indonesia yang akan menentukan pertumbuhan ekonomi selama satu dekade ke depan,” tuturnya dalam memaparkan survei terkait kelas menengah.
Diketahui, KIC melakukan secara daring yang dilaksanakan pada 6-9 Januari 2025. Survei ini melibatkan 472 responden di 10 kota besar di Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono menuturkan, perekonomian Indonesia masih bergantung dengan kelas menengah karena lebih dari 70% konsumsi berasal dari kelas menengah.
“Pemerintah masih atau sangat melihat kelas menengah sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia. Karena lebih dari 70% konsumsi berasal dari kelas menengah bawah dan kelas menengah,” tandas Thomas dalam menanggapi survei kelas menengah.