Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Superstar Fitness Tanjung Barat Tutup, Buntut Kasus Dugaan Penipuan "Member" hingga Miliaran Rupiah Megapolitan 15 November 2024

Superstar Fitness Tanjung Barat Tutup, Buntut Kasus Dugaan Penipuan "Member" hingga Miliaran Rupiah
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        15 November 2024

Superstar Fitness Tanjung Barat Tutup, Buntut Kasus Dugaan Penipuan “Member” hingga Miliaran Rupiah
Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com

Superstar Fitness
cabang AEON Mal, Tanjung Barat, Jakarta Selatan, sudah tutup dua minggu belakangan di tengah dugaan kasus penipuan
member
dengan kerugian miliaran rupiah.
“Sudah tutup hampir dua mingguan,” kata seorang sekuriti di lokasi kepada
Kompas.com
, Jumat (15/11/2024).
Namun, sekuriti itu mengaku tidak mengetahui alasan pasti penutupan mendadak tersebut. Ia hanya menyebutkan bahwa ada masalah administrasi yang belum diselesaikan dengan pihak AEON Mal.
“Cuma yang kami tahu ada urusan administrasi yang belum diselesaikan dengan pihak AEON,” ujar sekuriti tersebut.
Akibatnya, pihak AEON Mal mengunci pintu serta mematikan listrik dan pendingin ruangan Superstar Fitness.
Pantauan Kompas.com menunjukkan barang-barang di dalamnya, seperti meja, bangku, dan alat-alat olahraga, masih tertata rapi, namun kondisi tenant sangat gelap dan sepi.
Manajemen Superstar Fitness dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan penipuan dan penggelapan pada Rabu (13/11/2024). Laporan itu dibuat oleh salah satu korban berinisial YMSM (41) dan terdaftar dengan nomor LP/B/6911/X1/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA.
“Kami sudah melaporkan ke Polda Metro Jaya dua hari lalu atas dugaan penipuan dan penggelapan,” ujar kuasa hukum korban, Ferry Juan, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (15/11/2024).
Sejauh ini, 10 korban, termasuk anak Ferry, telah memberikan kuasa kepada Ferry untuk menangani kasus ini. Menurut Ferry, kasus ini berawal dari pengumuman penutupan mendadak Superstar Fitness, meskipun para korban telah membayar biaya keanggotaan dalam jumlah besar.
“Ada yang Rp 120 juta, ada yang Rp 40 juta, ada yang Rp 30 juta. Kalau anak saya yang paling kecil Rp 5,6 juta. Yang lainnya Rp 30 juta, Rp 40 juta. Pokoknya jumlahnya miliaran (total semuanya),” jelas Ferry.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.