Sungai Meluap, 80 Rumah di Desa Bunder Indramayu Diterjang Banjir Bandung 18 November 2025

Sungai Meluap, 80 Rumah di Desa Bunder Indramayu Diterjang Banjir
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        18 November 2025

Sungai Meluap, 80 Rumah di Desa Bunder Indramayu Diterjang Banjir
Tim Redaksi
INDRAMAYU, KOMPAS.com
– Intensitas curah hujan yang deras pada Senin (17/11/2025) membuat Sungai Asin meluap dan membanjiri puluhan rumah warga di Desa Bunder, Kecamatan Widasari, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Banjir mulai memasuki pemukiman warga pada Selasa (18/11/2025) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB.
Dalam waktu singkat, air langsung menggenangi permukiman.
Dari pantauan Kompas.com, hingga Selasa malam, air luapan sungai masih terlihat mengalir deras di jalan desa dan menerjang sejumlah rumah walau ketinggiannya sudah berangsur surut.
Beberapa rumah juga masih tergenang oleh banjir. Salah satunya rumah milik Warji (65).
Sampai malam ini, banjir masih merendam seisi rumahnya. Ia dan istri, bersama dua cucunya, hanya bisa pasrah.
Mereka bertahan di atas kasur yang ditopang oleh meja dan kursi kayu.
“Sempat sedikit
nyelamatin
barang, pakaian juga, sisanya pasrah mau gimana lagi,” ujar Warji saat menunjukkan kondisi rumahnya yang terendam banjir.
Warji menceritakan bagaimana banjir tiba-tiba datang. Dini hari tadi, ia terbangun setelah merasakan tubuhnya basah.
Saat membuka mata, lantai rumah sudah digenangi air.
Banjir itu terus naik hingga pagi harinya hingga mencapai ketinggian sekitar 50 sentimeter atau selutut orang dewasa.
Kondisi serupa dialami warga lainnya, Wariem (38).
Rumahnya terendam banjir sejak pagi dan baru mulai surut pada sore hari.
Menurut Wariem, banjir membuat aktivitas warga turut terganggu.
Ia yang membuka warung kopi di depan rumah bahkan terpaksa berjualan di tengah kepungan banjir.
“Hujan besar awalnya, air langsung naik, luapan dari sungai di belakang,” ujarnya.
Dampak banjir ini juga dirasakan oleh seorang warga lansia, Kemi (70).
Ia terpaksa mengungsi ke rumah anaknya karena konstruksi bangunannya lebih tinggi.
Mengingat, saat air naik, rumah Kemi juga ikut terendam seperti rumah warga lainnya.
“Ngungsi dari tadi di rumah anak, tapi alhamdulillahnya sekarang udah mulai surut,” terang dia.
Kepala
Desa Bunder
, Dedi, mengatakan, sedikitnya ada sekitar 80 rumah di desanya yang terdampak banjir, sebagian di antaranya sampai kemasukan air.
Kondisi terparah, menurut Dedi, terjadi di kawasan permukiman dekat bantaran sungai, di mana ketinggian air mencapai 70 sentimeter atau sepinggul orang dewasa.
“Mungkin ada juga yang ngungsi tapi nginapnya itu di rumah saudaranya yang lebih aman,” terang dia.
Sejak pagi, Dedi menyampaikan, pihaknya terus memonitor kondisi banjir yang melanda desanya.
Ia juga menyampaikan, dari pihak Kecamatan Widasari, BPBD, Polsek, Koramil, hingga Tagana juga sudah turun ke lokasi banjir.
Semua warga yang terdampak juga telah dilakukan pendataan untuk kemudian dilakukan penyaluran bantuan.
Pemantauan pun masih terus dilakukan oleh Pemdes Bunder hingga malam hari ini.
Dedi berharap banjir segera surut agar warga dapat beristirahat dengan nyaman.
“Alhamdulillah sekarang sudah turun ketinggian sungainya, kami masih terus pantau sampai nanti pukul 02.00 WIB, semoga saja terus turun,” kata Dedi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.