Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Sumber Daya Air Kota Administrasi Jakarta Selatan mengeruk saluran penghubung (Phb) Teratai di Jalan Asem II, Kelurahan Cipete Selatan, Kecamatan Cilandak, untuk mengurangi banjir di kawasan itu.
“Ini (pengerukan) sudah selesai kita kerjakan, saluran dilakukan dalam upaya mengantisipasi luapan air,” kata Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Kecamatan Cilandak, Yansor di Jakarta, Senin.
Yansor mengatakan pengerukan tersebut dilakukan sepanjang 10 meter dengan tinggi saluran 150 sentimeter (cm) dan lebar saluran 200 sentimeter.
Pengerukan saluran yang dilakukan sejak 10 Oktober 2024 itu melibatkan delapan personel dan seharinya dapat mengangkut minimal 20 karung lumpur dan sampah.
Yansori berharap setelah dilakukan pengerukan dapat menambah debit air di dalam saluran dan mencegah meluapnya air saat hujan.
“Kita berharap pada saatnya nanti hujan, seluruh saluran air dapat berfungsi normal, serta mengalirkan air dengan baik,” katanya.
SDA DKI juga menerapkan enam inovasi pengendali banjir yang di tempatkan pada lokasi-lokasi langganan banjir setiap kali hujan deras.
Inovasi tersebut mulai dari pembangunan infrastruktur pengendali banjir di berbagai wilayah Jakarta, hingga optimalisasi dan pemeliharaan sarana prasarana pengendali banjir.
Enam inovasi pengendalian banjir tersebut, yakni pembangunan infrastruktur pengendali banjir seperti waduk atau embung, penguatan tanggul kali dan pembangunan sistem polder atau pompa.
Lalu penyiagaan dan pengecekan berkala rumah pompa, pintu air, hingga alat berat, menyiagakan satuan tugas (satgas) di lapangan dan meningkatkan kapasitas drainase kawasan.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024