Sudah Sepekan Warga Polewali Mandar Terisolir karena Jembatan Putus, Seberangi Sungai Pakai Rakit Bambu Regional 31 Mei 2025

Sudah Sepekan Warga Polewali Mandar Terisolir karena Jembatan Putus, Seberangi Sungai Pakai Rakit Bambu
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        31 Mei 2025

Sudah Sepekan Warga Polewali Mandar Terisolir karena Jembatan Putus, Seberangi Sungai Pakai Rakit Bambu
Tim Redaksi
POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com
– Ribuan warga di empat dusun Desa Tapua, Kecamatan Tapango, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat masih terisolir setelah jembatan penghubung antar desa dan kecamatan hanyut disapu banjir, Kamis (22/5/2025) pekan lalu.
Hingga kini belum ada pembangunan jembatan baru dari pemerintah daerah, sementara warga harus bertaruh nyawa setiap hari untuk beraktivitas.
Mereka terpaksa menyeberangi sungai berarus deras menggunakan rakit bambu, satu-satunya alternatif yang tersisa.
“Karena tak punya jalan alternatif, warga yang hendak bepergian atau pulang ke kampung halaman mereka terpaksa menggunakan rakit bambu. Saat arus deras sering kali tali ikatan putus atau lepas dan membahayakan keselamatan warga,” jelas Saparuddin, Kepala Dusun Tapua, Sabtu (31/5/2025).
Sungai yang harus diseberangi warga memiliki lebar sekitar 35 meter dengan arus yang cukup kuat, menyulitkan aktivitas keluar masuk dusun, termasuk untuk menjual hasil bumi atau kebutuhan mendesak lainnya.
Empat dusun yang terisolasi akibat putusnya jembatan adalah Dusun Tapua, Pamombong, Pussendana, dan Sepang.
Total warga terdampak mencapai lebih dari 1.000 jiwa atau sekitar 200 kepala keluarga (KK).
“Sejauh ini pemerintah dusun dan desa setempat telah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan dinas terkait, namun hingga kini belum ada upaya perbaikan jembatan,” ujar Ahmad, Kepala Desa Tapua.
Warga berharap agar pemerintah daerah segera membangun jembatan darurat atau alternatif permanen, agar akses transportasi dan roda perekonomian bisa kembali berjalan normal.
Peristiwa putusnya jembatan itu terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah Desa Tapua, mengakibatkan Sungai Masunni meluap.
Saat ini, seluruh aktivitas warga—termasuk akses ke pasar, sekolah, dan layanan kesehatan—sangat terganggu akibat terputusnya infrastruktur tersebut.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.