Liputan6.com, Mentawai – Kepulauan Mentawai terdiri dari gugusan pulau yang secara geografis terletak di Samudera Hindia dan masuk ke wilayah administratif Provinsi Sumatera Barat. Secara geografis, kepulauan ini berada di bagian barat provinsi tersebut.
Mentawai dikenal dengan keindahan alamnya yang eksotis, serta menyimpan sejarah sebagai salah satu daerah dengan tradisi tato tertua di dunia. Selain itu, Kepulauan Mentawai juga dijuluki “surga dunia” berkat panorama alamnya yang memukau.
Daerah ini juga memiliki kekayaan kuliner khas yang diolah secara sederhana namun mencerminkan budaya masyarakat Bumi Sikerei, julukan untuk Mentawai.
Salah satu makanan khasnya adalah subbet, makanan pokok selain sagu dan pisang. Subbet terbuat dari campuran keladi dan pisang yang dipadukan dengan parutan kelapa.
Dilansir dari InfoPublik.id, wilayah ini memiliki kekayaan bahan pangan lokal, seperti keladi, sagu, dan pisang. Keladi, misalnya, dapat diolah menjadi berbagai makanan menarik, salah satunya adalah subbet.
Selain sebagai makanan pokok, subbet dapat dikreasikan dengan berbagai bahan lain tanpa kehilangan cita rasa aslinya, sehingga menarik perhatian wisatawan dan meningkatkan nilai jualnya. Hal ini diharapkan dapat mendongkrak perekonomian masyarakat.
Diketahui bahwa bagi masyarakat Mentawai yang tinggal di Pulau Sipora dan Pagai Utara Selatan, subbet pernah menjadi makanan sehari-hari sebelum mereka mengenal nasi. Di Pulau Siberut, subbet juga dikonsumsi, namun biasanya hanya saat upacara adat seperti punen.
Subbet terdiri dari campuran keladi rebus, pisang rebus, dan parutan kelapa, menciptakan rasa manis alami tanpa tambahan bumbu seperti garam atau gula, sehingga semua bahan yang digunakan bersifat alami.