Jakarta, Beritasatu.com – Banyak perusahaan di Asia masih menggunakan telur dari ayam yang dikurung dalam kandang atau sangkar, meskipun praktik ini telah dilarang di banyak negara.
Temuan ini diungkapkan dalam studi terbaru dari lembaga perlindungan hewan, Sinergia Animal, yang melibatkan 78 perusahaan di Jepang, Indonesia, Malaysia, India, dan Thailand.
“Hasilnya, komitmen 50 perusahaan menghentikan penggunaan telur dari ayam yang bebas sangkar masih cukup rendah,” demikian disampaikan dalam laporan terbaru Sinergia Animal pada Selasa (5/11/2024).
Laporan Bebas Sangkar tersebut juga menyatakan, banyak perusahaan di Asia tampaknya tidak akan mampu memenuhi target mengakhiri penggunaan telur dari sistem kandang pada 2025.
“Asia adalah penyumbang 64% produksi telur dunia. Jutaan ayam di Asia masih dikurung dalam kandang, yang membuat mereka sulit berjalan, merentangkan sayap, atau melakukan perilaku alami,” ujar Among Pakrosa, diirektur pengelola Act for Farmed Animals, yang merupakan koalisi dari Sinergia Animal dan Animal Friends Jogja.
Studi tersebut juga menunjukkan, sebanyak 34,61% (27 dari 78 perusahaan) dari perusahaan yang disurvei telah menunjukkan kemajuan dalam menggunakan telur dari ayam yang hidup di luar kandang.
Bahkan, beberapa perusahaan di Asia sepenuhnya telah beralih ke telur bebas kandang. Di Indonesia, merek ternama seperti Pizza Express, Subway Indonesia, dan Potato Head memimpin peralihan ini. “Ini adalah tren positif menuju kesejahteraan hewan yang lebih baik serta peningkatan kepercayaan konsumen,” kata Among.
Laporan ini juga menyoroti kemajuan di kalangan produsen telur di Thailand dan Indonesia. Dari 50 produsen yang disurvei, 11 perusahaan (22%) telah sepenuhnya beralih ke produksi bebas kandang.
Bagi perusahaan yang kesulitan mendapatkan telur bebas kandang, mereka dapat membeli kredit dari sistem impact incentive melalui konsultan bisnis global food partners, yang telah dimanfaatkan oleh beberapa perusahaan besar.
Asia, yang menghasilkan 64% telur dunia, secara bertahap mulai beralih dari penggunaan kandang. Bhutan, Tiongkok, Indonesia, dan Thailand telah menetapkan standar bebas kandang.
Saat ini, lebih dari 2.600 perusahaan di seluruh dunia, termasuk 318 di Asia, telah berkomitmen untuk beralih ke penggunaan telur bebas kandang.