Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Stok pangan Jakarta selama Ramadhan dan Lebaran aman

Stok pangan Jakarta selama Ramadhan dan Lebaran aman

Arsip foto – Sejumlah buruh angkut memindahkan kentang di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Kamis (2/1/2025). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sepanjang tahun 2024 mencapai 1,57 persen secara year on year (YoY) dengan komoditas penyumbang inflasi di antaranya meliputi bawang merah, beras, minyak goreng, dan emas perhiasan. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/YU

Stok pangan Jakarta selama Ramadhan dan Lebaran aman
Dalam Negeri   
Editor: Calista Aziza   
Kamis, 16 Januari 2025 – 12:49 WIB

Elshinta.com – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan bahwa stok pangan untuk kebutuhan Ramadhan hingga Lebaran 1446 Hijriah aman dengan harga tetap terkendali meskipun terdapat beberapa pangan yang mengalami kenaikan harga.

“Selalu kami pastikan dan sampaikan kepada masyarakat bahwa stok ketersediaan kita aman, sehingga harga pun akan terkendali,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui organisasi perangkat daerah (OPD), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bidang pangan antara lain Dharma Jaya dan PT Food Station Tjipinang Jaya dan Satuan Tugas (Satgas) Pangan juga melakukan pemantauan ketersediaan dan harga pangan secara rutin.

“Dharma Jaya sudah memastikan stok ketersediaan daging sapi, daging kerbau dan daging ayam pada kondisi yang relatif aman,” katanya.

Pihaknya biasanya juga bekerjasama dengan Bulog untuk menjamin stok pangan. “Itu ada daging kerbau kan, tambahannya dari Bulog,” ujar Eliawati.

Adapun stok beberapa komoditas pangan yang tersedia di BUMD dan BUMN di Provinsi DKI Jakarta per 15 Januari 2024 antara lain beras 214.945 ton, daging sapi 7.399 ton, daging ayam 765 ton, telur ayam 25 ton, gula pasir 2.112 ton dan minyak goreng 33 ton.

Eliawati mengatakan, jumlah kebutuhan telur biasanya akan naik menjelang Ramadhan, sementara menjelang Idul Fitri atau Lebaran, giliran kebutuhan daging sapi yang naik.

Kendati begitu, dia meminta agar masyarakat berbelanja sesuai kebutuhan dan tidak melakukan penimbunan karena khawatir tak mendapatkan pangan yang dibutuhkan.

“Kami juga butuh peran dari masyarakat. Jangan membelanjakan hal-hal yang berlebihan (panic buying).

“Cukup berbelanja seperlunya saja. Satu minggu saja dulu nanti belanja lagi. Kenapa? Saudara-saudara kita juga butuh,” ujar Eliawati.

Sumber : Antara