Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Statistik Timnas Vietnam Saat Bertanding Menggunakan VAR, 14 Laga Mendapat 7 Kali Hukuman Penalti

Statistik Timnas Vietnam Saat Bertanding Menggunakan VAR, 14 Laga Mendapat 7 Kali Hukuman Penalti

Statistik Timnas Vietnam Saat Bertanding Menggunakan VAR, 14 Laga Mendapat 7 Kali Hukuman Penalti

TRIBUNJATENG.COM – Timnas Vietnam memiliki statistik yang buruk saat bertandingan dalam pengawasan Video Assistant Referee (VAR).

Hal ini membuat media Vietnam khawatir mengenai performa The Golden Star Warriors di ASEAN Cup 2024.

Sebagaimana diketahui, ASEAN Cup 2024 akan menggunakan teknologi Video Assistant Referee (VAR).

Suka cita pemain timnas Vietnam merayakan gol ke gawang timnas Filipina pada semifinal pertama Piala AFF 2018 di Stadion Panaad, Bacolod City, 2 Desember 2018. (twitter.com/affsuzukicup)

ASEAN Cup 2024 yang bakal berlangsung ini akan menerapkan VAR untuk pertama kalinya.

AFF sebenarnya telah mengumumkan bakal memakai VAR sejak Juli lalu.

Dengan pengumuman ini, AFF menekankan bakal menerapkan VAR di setiap pertandingan yang bergulir pada ASEAN Cup 2024.

Kepastian ini ternyata langsung mendapatkan sorotan dari Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF).

Mereka bahkan dikabarkan bakal melakukan penyuluhan terkait VAR terhadap para pemain tim nasional mereka.

Langkah ini diharapkan para pemain bisa berperilaku lebih baik dan tidak brutal lagi agar tidak merugikan tim.

Media Vietnam menyoroti pengumuman penting ini karena dengan hadirnya teknologi VAR di setiap pertandingan ASEAN Cup 2024 bisa saja malah tak menguntungkan buat mereka.

Menurut The Thao 247, pengunaan VAR ini sebenarnya membuat Timnas Vietnam lebih sering merasakan kerugian dibandingkan keuntungan.

Alih-alih mendapatkan keuntungan dari adanya VAR, justu pemain Vietnam lebih sering mendapat hukuman.

“AFF secara bertahap menerapkan VAR di turnamen lain, dimulai dari U-19 pada 17 hingga 29 Juli 2024, disusul Kejuaraan Antarklub Asia Tenggara pada 21 Agustus 2024 hingga 21 Mei 2025, dan ASEAN Cup setelahnya yang dimulai tanggal 8 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025,” tulis The Thao 247, Sabtu (23/11/2024).

“VAR seringkali membawa lebih banyak kerugian dibandingkan keuntungan bagi tim Vietnam.”

Statistik Vietnam Saat Pertandingan Menggunakan VAR

Menurutnya, AFF memiliki catatan statistik soal performa Timnas Vietnam saat tampil dalam ajang resmi yang menerapkan VAR.

Dari 14 pertandingan yang telah dilakoni, sebanyak 7 kali Timnas Vietnam mendapatkan pelanggaran yang berujung penalti.

Tentu hal ini karena pemain Vietnam melakukan pelanggaran sehingga berujung hukuman penalti.

Situasi ini membuat media Vietnam khawatir karena penerapan VAR di Piala AFF 2024 bisa saja menjadi kerugian.

“Southeast Asian Football Forum Asean Football memiliki statistik performa Timnas Vietnam di turnamen resmi yang menerapkan teknologi VAR,” tulis The Thao 247.

“Total The Golden Star Warriors menjalani 14 laga resmi FIFA dan AFC yang menerapkan VAR, antara lain final Piala Asia 2019 (1 laga perempat final), babak Kualifikasi Piala Dunia 2022 (10 laga), dan babak Kualifikasi Asia 2024.”

“Dalam 14 pertandingan yang disebutkan di atas, tim Vietnam kalah 12 kali, seri 1 kali, dan hanya menang sekali.”

“Dalam 12 kekalahan, ada 7 kali Vietnam dihukum penalti, rata-rata setiap 2 pertandingan tim menderita penalti. Ini adalah statistik yang cukup mengkhawatirkan.”

Media Vietnam mengakui situasi ini mengkhawatirkan karena dari catatan tersebut rata-rata dalam setiap dua pertandingan mereka menerima hukuman penalti.

Sepertinya situasi ini juga disadari oleh VFF sehingga para pemain tim nasional mereka nantinya diharapan tak brutal lagi.

Oleh karena itu, mereka telah mengusulkan agar semua pemain bisa memahami peraturan VAR.

Harapannya, Vietnam tak akan mendapatkan kerugian nantinya.

“Namun, penerapan VAR secara luas di V-League saat ini turut membantu mengatasi situasi tersebut,” tulis The Thao 247.

“Selain itu, VFF telah mengusulkan rencana untuk menginstruksikan pemain agar lebih memahami peraturan saat bermain dengan VAR sehingga mengharapkan perubahan yang lebih positif.”

(*)