Stasiun Nambo Dikepung Kawasan Industri, Penumpang KRL Disambut Bising Mesin Megapolitan 26 Juni 2025

Stasiun Nambo Dikepung Kawasan Industri, Penumpang KRL Disambut Bising Mesin
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Juni 2025

Stasiun Nambo Dikepung Kawasan Industri, Penumpang KRL Disambut Bising Mesin
Tim Redaksi
BOGOR, KOMPAS.com
– Ada suasana tak biasa jika pengguna
KRL
Commuter Line turun di
Stasiun Nambo
, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor.
Nambo merupakan stasiun paling ujung yang letaknya persis setelah Stasiun Cibinong. 
Suasana sekitar stasiun sebenarnya relatif sepi. Stasiun pun tampak lengang penumpang. Selain itu, wilayah sekitar stasiun juga dikelilingi pohon dan rerumputan hijau.
Namun, di balik kondisi itu, terdengar deru mesin dari kawasan industri yang memekakkan telinga.
Memang, Stasiun Nambo dikelilingi sejumlah pabrik besar, termasuk industri beton, logistik, hingga manufaktur. Alhasil, suasana sekitar stasiun cenderung bising terutama pada jam-jam sibuk produksi.
“Kalau pagi sampai sore mah berisik banget, Mas. Apalagi jam 9 ke atas, mesin pabrik udah mulai bunyi terus,” ujar Tisna (45), warga sekitar
stasiun Nambo
kepada
Kompas.com
Kamis (26/6/2025).
Tisna mengatakan, suara mesin-mesin pabrik tersebut sudah menjadi hal biasa bagi warga yang tinggal di sekitar jalur rel Stasiun Nambo dan kawasan industri.
“Kami sih udah biasa, cuma buat orang baru atau penumpang yang turun pertama kali pasti kaget. Apalagi kalau pas musim lembur, malam pun masih kedengeran,” tambah Tisna.
Hal senada disampaikan Dendi (29), warga yang setiap hari naik KRL dari Stasiun Nambo menuju Jakarta. Menurutnya, atmosfer industri di sekitar stasiun cukup terasa.
Bahkan, bukan cuma bising, terkadang debu dari truk pengangkut ikut terbawa angin di sekitar stasiun. 
“Kalau turun pas siang, panasnya nyengat dan suara mesin keras. Kadang ada bau asap atau debu juga dari arah sana,” ujar Dendi sambil menunjuk area belakang stasiun.
Meski demikian, Dendi mengaku bersyukur karena KRL menjangkau Stasiun Nambo, sehingga sangat membantunya untuk bekerja di Jakarta tanpa perlu mengandalkan kendaraan pribadi.
“Biar suasananya panas dan bising, ya tetap bersyukur ada KRL dari Nambo. Lumayan, bisa irit ongkos,” katanya.
Stasiun Nambo sendiri tergolong stasiun kelas III. Selain melayani penumpang, stasiun ini juga dulunya difungsikan sebagai titik distribusi barang dan semen dari pabrik sekitar.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.