Jakarta, CNN Indonesia —
Starbucks Indonesia membantah memberi dukungan dana kepada Israel dalam perang di Gaza.
Bantahan mereka berikan karena isu dukungan perusahaan ke Israel sudah berimbas pada boikot produk yang dilakukan banyak konsumen.
Hal ini disampaikan Starbucks melalui postingan di instagram resmi yang dikutip pada Senin (26/2). Pernyataan bantahan disampaikan setelah berbulan-bulan dilanda boikot.
“Starbucks maupun Howard Schultz tidak memberikan dukungan finansial kepada Israel dengan cara apapun,” tulis Starbucks.
[Gambas:Instagram]
Menurut Starbucks, informasi yang salah berdampak negatif bagi kondisi perusahaan. Tak hanya itu, masalah juga berdampak pada mitra yang ada di Tanah Air, seperti petani pemasok kopi ke gerai Starbucks.
Selain itu, banyak karyawan juga yang terimbas akibat aksi boikot utamanya di Indonesia.
“Penting bagi kami untuk meluruskan hal ini, sebab penyebaran informasi yang salah tidak dapat dibenarkan – dan ini menyangkut lebih dari 6.000 partners (sebutan untuk karyawan), petani kopi, rekan bisnis, supplier hingga penerima manfaat kegiatan social impact kami yang adalah warga negara Indonesia,” jelasnya.
Starbucks menekankan tidak memiliki kepentingan politik dan tidak pernah menggunakan keuntungannya untuk mendanai operasional pemerintah atau militer manapun, termasuk Israel seperti yang beredar.
“Starbucks menjunjung tinggi kemanusiaan, mengutuk kekerasan, hilangnya nyawa orang yang tak berdosa, serta semua ujaran kebencian dan senjata,” pungkasnya.
Terkait dengan perang Israel di Gaza, hampir seluruh produk Amerika Serikat (AS) diboikot oleh masyarakat dunia, tak terkecuali Indonesia. Di dalam negeri, merek lain yang diboikot adalah McDonald’s.
(ldy/agt)