Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

SPKS dan Industri Jepang Kerjasama Pembelian Sawit Rakyat Berkelanjutan – Halaman all

SPKS dan Industri Jepang Kerjasama Pembelian Sawit Rakyat Berkelanjutan – Halaman all

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) dan perusahaan industri makanan dari Jepang, Nissin Foods Holdings menjalin kerjasama jual-beli minyak sawit rakyat yang berkelanjutan.

Kerjasama kedua pihak ditegaskan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di Jakarta, Selasa (10/12/2024).

Kerjasama ini dimulai dengan membangun pilot project bersama agar petani kecil masuk dalam supply chain industry Jepang di kemudian hari melalui pendekatan sertifikasi RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil).

Kerjasama ini merupakan bentuk komitmen Nissin Foods Holdings mendukung perkebunan sawit dengan pengelolaan yang berkelanjutan di Indonesia. Sebagai salah satu organisasi petani sawit, SPKS memainkan peranan penting dalam mendukung pengelolaan kelapa sawit berkelanjutan di level petani skala kecil.

Manajer Umum, Divisi Perencanaan Perusahaan Nissin Foods Holdings, Kei Saito mengatakan Nissin Foods Holding adalah pembeli minyak sawit di Japan yang menghasilkan produk turunan terutama mie instan.

“Kami memiliki komitmen membangun ketelusuran minyak sawit yang traceable dan berkelanjutan serta mendukung peningkatan kapasitas serta praktik berkelanjutan petani sawit skala kecil dalam supply chain kami,” ungkapnya.

Dia menambahkan, selama beberapa tahun, perusahaannya menjalin kemitraan dengan SPKS untuk memfasilitasi dialog dengan para petani kecil di Indonesia.

“Kami sangat senang dapat meluncurkan inisiatif ini dengan dukungan kuat dari SPKS dan komunitas Desa Sugih Waras yang akan memainkan peran penting dalam proses sertifikasi RSPO,:” ungkapnya.

Proyek ini akan menjadi batu loncatan untuk meningkatkan praktik pertanian berkelanjutan dan meningkatkan mata pencaharian petani skala kecil di Indonesia.

Dia mengatakan, Nissin berdiri sejak 1958 dan menjadi produsen mie instan pertama di dunia dengan sebutan chicken ramen.

Sekitar 40 tahun kemudian mereka memproduksi cup noodle di lebih dari 100 negara. “Kami juga memproduksi jenis makanan lain dan juga minuman,” ungkapnya seraya menambahkan bahwa Indonesia merupakan pasar terbesar kedua bagi Nissin.

“Sekitar 14 miliar lebih konsumsi di pasar Indonesia,” ujar Kei Saito.

Ketua SPKS Nasional Sabarudin berharap agar rantai pasok perusahaan di Jepang dapat menerima 100 persen pasokan dari petani sawit skala kecil yang traceable, bebas deforestasi dan lestari. 

Menurutnya, SPKS dapat menjadi pihak independen atau verifikator untuk memastikan ketelusuran rantai pasok sawit yang berkelanjutan untuk pasar di Jepang.

Sabarudin berharap agar kerjasama antara petani kecil dan pembeli ini dapat mendorong kemitraan yang adil sehingga petani kecil memperoleh harga yang adil.

Hiroshi Ishida, Direktur Eksekutif Caux Round Table Japan mengatakan, NPO CRT Japan merupakan organisasi yang menjembatani perusahaan dan petani untuk berkolaborasi.

“Melalui program ini, kami dapat berperan dalam membangun kepercayaan lebih lanjut antara perusahaan dan petani kelapa sawit skala kecil di Indonesia, dan berkolaborasi dengan SPKS” kata Hiroshi Ishida.

Sekretaris Desa Sugih Waras. Asrianto mengatakan, petani sawit di Desa Sugih Waras sangat mengharapkan kerjasama ini untuk perbaikan tata kelola sawit di tingkat desa. Di wilayah ini terdapat 300 kepala keluarga dengan kebun sawit swadaya seluas 500 hektar di Desa Sugih Waras.

“Petani sawit memerlukan dukungan untuk peningkatan kapasitas, pembentukan kelembagaan dan pengetahuan tentang penerapan praktik berkelanjutan termasuk melalui sertifikasi,” kata Asrianto.