Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

S&P 500 Naik Tipis karena Investor Abaikan Peringatan Inflasi

S&P 500 Naik Tipis karena Investor Abaikan Peringatan Inflasi

New York, Beritasatu.com – Bursa saham AS Wall Street bervariasi dengan indeks S&P 500 membukukan kenaikan tipis pada Rabu (8/1/2205) karena para investor menilai potensi pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed) di tengah tekanan inflasi.

S&P 500 naik 0,16% ditutup pada level 5.918,25, sementara Nasdaq Composite turun 0,06% menjadi 19.478,88 dan Indeks Dow Jones Industrial Average naik 106,84 poin atau 0,25% ditutup pada 42.635,20. 

Risalah pertemuan The Fed Desember mencerminkan hampir semua peserta komite menilai prospek inflasi telah meningkat sehingga menambah kekhawatiran investor karena potensi pemotongan suku bunga akan lebih kecil daripada yang diharapkan tahun ini.

“Dalam pembahasan prospek kebijakan moneter, para peserta mengindikasikan bahwa komite telah berada pada titik untuk memperlambat pelonggaran kebijakan,” demikian bunyi risalah tersebut dilansir CNBC International.

Saat S&P 500 naik, imbal hasil obligasi berfluktuasi sepanjang perdagangan Rabu karena rencana tarif dan pajak presiden terpilih AS Donald Trump dapat menyebabkan lonjakan inflasi. Suku bunga acuan obligasi Treasury 10 tahun sempat mencapai 4,7%, tertinggi sejak akhir April 2024.

Setelah mencerna sejumlah data ekonomi minggu ini, investor kini menanti laporan penggajian Desember yang akan dirilis pada Jumat (10/1/2025).

Adapun saham Pelantir, salah satu peraih keuntungan terbesar di S&P 500 pada 2024, naik lebih dari 340%. Sedangkan produsen cip Advanced Micro Devices turun 4,3% setelah penurunan peringkat oleh HSBC.