Soto Mata Sapi Bu Mis, Kudapan Unik yang Memanjakan Lidah Surabaya 23 April 2025

Soto Mata Sapi Bu Mis, Kudapan Unik yang Memanjakan Lidah
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        23 April 2025

Soto Mata Sapi Bu Mis, Kudapan Unik yang Memanjakan Lidah
Tim Redaksi
BANGKALAN, KOMPAS.com
– Berkunjung ke Bangkalan belum lengkap rasanya jika belum mencicipi hidangan khas
Bu Mis
.
Soto mata sapi
yang diracik dengan resep khusus ini selalu membuat ketagihan para pecinta kuliner.
Siapa yang tidak mengenal soto Madura? Namun, Bu Mis memberikan cita rasa berbeda dengan menu
soto mata sapi
.
Nama masakan yang unik ini membuat semua orang penasaran untuk berkunjung ke Dusun Pancar Selatan, Desa Burneh, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan.
Warung Bu Mis sepintas terlihat sederhana. Namun, di tempat ini hampir semua kalangan usia berbondong-bondong.
Cita rasa yang ditawarkan mengundang pecinta kuliner datang dan menyantap nikmat hidangan soto mata sapi.
“Alhamdulillah ini sudah dikenal banyak orang. Paling jauh itu dari Jakarta, salah satunya dulu pernah dikunjungi Pak Bondan ‘maknyus’ itu,” tuturnya, Senin (21/04/25).
Dalam satu porsi terdapat bola mata sapi utuh yang sudah diolah, sehingga rasanya lezat dengan aroma khas yang sudah dipertahankan selama 21 tahun.
Selain itu, soto ini terasa gurih dengan tekstur kenyal, dipadukan dengan kuah kaldu yang dimasak bersama rempah khas Bangkalan.
Di atasnya, diberi seledri yang menambah aroma nikmat, serta taburan kacang dan jagung goreng ‘marning’ yang menambah cita rasa gurih.
“Resepnya asli dari ibu saya. Cara masaknya juga sama, dengan memasak bola mata sapi, daging, dan jerohan sapi ini selama 3 jam supaya empuk, dan saat memasukkan ke panci juga harus dalam kondisi air mendidih,” jelasnya.
Bu Mis memasak bola mata sapi seperti orang pada umumnya.
Namun, racikan rempahnya secara turun-temurun dari orang tuanyalah yang membuat cita rasanya berbeda.
Namun, sejak ibunya meninggal, usaha kuliner itu diteruskan oleh Mis hingga saat ini.
“Dulu awalnya warung kecil tidak sebesar ini, tapi memang lokasinya di sini,” ucap Mis kepada
Kompas.com
.
Seiring berjalannya waktu, warung soto mata sapi itu dikenal banyak orang.
Bahkan, legenda kuliner Indonesia, Bondan Winarno, sempat berkunjung ke warung tersebut untuk mencicipi soto mata buatan Mis.
“Alhamdulillah ini sudah dikenal banyak orang. Paling jauh itu dari Jakarta, salah satunya dulu pernah dikunjungi Pak Bondan ‘maknyus’ itu,” tuturnya.
Meski telah berjalan selama lebih dari dua dekade dan dikenal banyak orang, Mis tetap menjaga resep asli dari ibunya.
Bahkan, tak ada satupun bumbu dan cara pengolahan yang ia ubah atau modifikasi.
“Kami mempertahankan resep itu dan tidak mengubahnya. Alhamdulillah, mulai dari anak-anak hingga dewasa tetap bisa menikmati sampai sekarang,” katanya.
Dalam satu hari, Mis bisa menghabiskan 20 hingga 26 mata sapi.
Jumlah itu tergantung dari ketersediaan mata sapi di tempat jagal langganannya.
Pengunjung bisa menikmati di warung dan bisa dibungkus.
Sampai saat ini, pesanan tidak berkurang setiap hari.
“Jadi kalau di jagal itu ada 13 ekor yang disembelih, saya bisa dapat 26 mata. Rata-rata saya dapat 20 mata setiap harinya,” ungkapnya.
Di warung miliknya, Mis tak hanya menjual soto mata sapi, namun juga terdapat menu lain, yakni soto usus, soto daging, rujak soto, dan rujak cingur.
Namun, dari semua pilihan menu itu, soto mata sapi menjadi primadona di warungnya.
“Pelanggan saya paling banyak beli soto mata sapi. Apalagi kalau di stadion ada pertandingan bola, banyak yang mampir ke sini cari mata sapi. Waktu itu sampai ada pesanan 50 porsi mata sapi,” cerita Mis.
Untuk satu porsi soto mata sapi, pembeli cukup membayar dengan harga Rp 35.000. Sedangkan untuk soto usus dan soto daging dibanderol dengan harga Rp 25.000.
Sementara untuk rujak cingur seharga Rp 10.000 dan untuk rujak soto seharga Rp 30.000.
Salah satu penikmat soto mata sapi, Nia Karunia, mengaku baru pertama kali mencoba kudapan unik itu. Menurutnya, soto mata sapi memiliki rasa dan tekstur yang unik.
“Awalnya saya tidak berani, karena matanya utuh bulat. Setelah saya coba, rasanya enak. Kenyal seperti kikil. Tidak ada aroma prengus. Kuahnya sangat enak karena berkaldu,” ucapnya.
Menurutnya, warung soto milik Mis ini menjadi salah satu pilihan kuliner saat bosan mencicipi berbagai olahan bebek yang ada di Bangkalan.
“Kalau di Bangkalan ini kan kebanyakan kuliner bebek, dengan adanya kuliner soto mata sapi ini menjadi pilihan saat bosan makan bebek,” pungkasnya.
 
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.