TRIBUNJATIM.COM – Nasib nahas menimpa TikToker penyandang disabilitas asal Thailand, Bank Leicester atau Thanakarn Kanthee.
Dia tewas dicekoki minuman keras oleh sesama konten kreator.
Berawal dari challenge atau tantangan, dia berakhir meninggal dunia usai terus-terusan dipaksa meminum miras kendati tak kuat.
Dalam video yang viral di media sosial, dia tampak sempoyongan.
Atas peristiwa ini polisi pun menetapkan dua tersangka.
Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com
Sosok TikToker ini cukup dikenal di Thailand dan memiliki banyak followers di TikTok.
Namun, kini dia meninggal dunia usai dipaksa menenggak miras.
Dalam video viral, dia tampak sempoyongan saat meminum miras.
Pandangan matanya sudah tidak normal.
Terlihat orang-orang yang begitu ramai begitu senang memvideokan momen jelang kematian sang TikToker.
Namun orang di sekitarnya terus memaksa korban meminumkan miras di gelas lainnya yang mereka pegang.
Sambil sempoyongan, Bank Leicester terlihat sempat menolak.
Namun dia sudah tak kuasa karena tubuhnya sudah lemas.
Korban terlihat terpaksa meminum miras tersebut.
Lantaran gelas miras dituangkan langsung oleh orang lain ke mulutnya secara paksa.
Bank Leicester awalnya memang menerima challenge.
Namun saking banyaknya konten kreator lain yang memberinya tantangan, Bank Leicester seakan-akan diekploitasi demi followers.
Sejumlah media asing pun menyebut bahwa Bank Leicester termasuk korban bully dalam kasus ini.
Insiden ini sendiri terjadi di malam Natal 2024 sekitar pukul 11 malam, selama pesta di Toko Pertanian Om Sin di Provinsi Chanthaburi.
Dalam perkembangannya, polisi telah menangkap beberapa orang yang terkait dengan kematian Bank Leicester alias Thanakarn Kanthee ini.
Polisi telah menahan sedikitnya dua tersangka utama.
Yang pertama, Ekkachat ‘M’ Meeprom (35), ditangkap karena diduga mendorong Bank Leicester untuk minum dua botol brandy 350 ml dengan imbalan 10.000 baht (Rp4,7 juta) per botol.
Tersangka kedua adalah Theerawat ‘Bird’ Srirong (36), yang diduga membawa Bank Leicester ke pesta yang fatal tersebut.
Bird dituduh secara rutin mengeksploitasi Bank Leicester yang memiliki lebih dari 100.000 pengikut TikTok, untuk konten media sosial.
Ia menghadapi dakwaan terkait pengunggahan konten yang tidak pantas dan potensi pelanggaran perdagangan manusia.
Selama upacara pemakaman Bank Leicester di Kuil Wat Yu Dee Satthatham di Bangkok, beberapa kreator konten yang sebelumnya mengeksploitasi Bank Leicester datang untuk meminta maaf kepada neneknya yang berusia 80 tahun.
Di antara mereka adalah Thanapol ‘Boat Own-wai’ (40), yang meminta maaf atas video viral di mana ia muntah di kepala Bank Leicester.
Lalu ada Alongkorn ‘Meng’ (41) yang mengaku membayar Bank Leicester 2.000 baht (sekitar Rp900 ribu) untuk mengkonsumsi gel pelumas.
Menteri Pembangunan Sosial Varawut Silpa-archa menanggapi tragedi tersebut.
Dia menyerukan untuk menghentikan eksploitasi individu penyandang disabilitas demi konten media sosial.
“Meskipun pembuatan konten telah menjadi sumber pendapatan yang signifikan, saya mengimbau masyarakat untuk tidak mengambil untung dari disabilitas orang lain,” ungkapnya.
Dikutip dari khaosodenglish.com, Bank Leicester tumbuh di daerah kumuh Bangkok di bawah asuhan neneknya.
Orang tuanya berpisah saat ia baru berusia dua bulan.
Pada usia tujuh tahun, ia berjualan karangan bunga di jalanan.
Ia kemudian memperoleh ketenaran di media sosial melalui tindakan tantangan demi uang.
Kementerian Thailand mengonfirmasi bahwa Bank Leicester memegang kartu disabilitas yang resmi dikeluarkan oleh Departemen Pemberdayaan Penyandang Disabilitas.
Kementerian pun kini tengah turun untuk nenek Bank Leicester yang sudah lanjut usia, termasuk rencana perbaikan rumahnya dan tunjangan perawatan lansia.
Sementara itu di Indonesia, kelakuan badut beruang coklat bikin resah pengunjung toko terekam kamera CCTV.
Pria di balik kostum badut beruang coklat tersebut juga terlibat baku pukul dengan pengunjung toko.
Tepatnya di ruko samping minimarket Metland, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.
Badut beruang ini awalnya berhenti di salah satu bangunan ruko.
Mulanya, dia tampak tengah mengamen.
Namun badut beruang coklat tersebut tiba-tiba menunjuk ke arah pengunjung toko.
Nampaknya badut beruang coklat ini terlibat cekcok.
Tak lama kemudian, pengunjung toko tersebut keluar dari ruko.
Alhasil perdebatan tak terelakkan.
Video aksi ini pun dibagikan akun media sosial Instagram @infocileungsikita.
Dalam narasi yang disampaikan, diduga badut beruang coklat tengah dalam pengaruh minuman keras.
“Telah terjadi keributan antara oknum badut dan pengunjung toko di ruko samping Alfamidi Metland Cileungsi,” mengutip TribunnewsBogor.com, Sabtu (28/12/2024).
“Diduga oknum badut yang telah mengonsumsi miras meminta uang kepada pengunjung toko namun tidak diberi oleh pengunjung toko dan oknum badut tidak terima,” sambungnya.
Unggahan ini pun menuai beragam komentar netizen.
—–
Berita Jatim dan berita viral lainnya.