TRIBUNJATIM.COM – Sosok Sunardi (44), pria yang membunuh perempuan debt collector alias penagih utang.
Seorang perempuan penagih utang dari sebuah koperasi, Sri Pujiyanti ditemukan tewas di lemari warga.
Peristiwa itu terjadi tepatnya di Kampung Cikoronjo RT.001/005 Desa Sindang Mulya Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Senin (3/2/2025).
Sri ditemukan di dalam lemari dan terbungkus sprei.
Polisi meyakini jika pembunuh Sri adalah Sunardi.
Sunardi menghabisi nyawa Sri Pujiyanti karena kesal utangnya ditagih.
Sunardi (44) diketahui berprofesi sebagai kuli bangunan.
Hal itu disampaikan Kasat Reskrim Polres Bekasi Kompol Onkoseno Grandiarso saat dikonfirmasi, Senin (5/2/2025).
“Kuli bangunan (pekerjaan sehari-hari, red),” ucapnya.
Onkoseno menuturkan saat ini tersangka masih diperiksa guna penyelidikan lebih lanjut.
Saat melakukan olah TKP di rumah Sunardi terkait kasus pembunuhan terhadap korban Sri Pujiyanti, polisi menemukan korban lain.
Korban lain Sunardi itu ditemukan sudah menjadi kerangka di dalam septic tank yang diketahui ialah istri sah dari tesangka.
“Yang jelas tersangka sudah kita amankan atas dasar dua perkara yang berbeda,” tambahnya.
Punya 2 Istri
Terpisah, Kapolres Metro Bekasi, Kombes Mustofa, mengatakan Sunardi memiliki dua istri.
Istri pertama dinikahi secara siri oleh Sunardi, sedangkan istri kedua menikah resmi.
Mustofa menuturkan, Sunardi dan istri keduanya, Almaida, menikah di Banyumas, Jawa Tengah.
“Jadi tersangka ini memiliki dua istri. Istri yang pertama nikah siri, istri yang kedua nikah resmi, yang si Almaida ini. Jadi nikahnya di Banyumas,” jelas Mustofa, Rabu.
Kendati demikian, nahas, Almaida tewas di tangan sang suami.
Sunardi diketahui membunuh Almaida pada 2022 silam.
Jasad Almaida ditemukan di septic tank rumah Sunardi, saat polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait pembunuhan gadis penagih hutang.
Kepada polisi, Sunardi mengaku telah membunuh seseorang yang ternyata istri keduanya, dan membuang jasad korban ke septic tank.
Saat ditemukan, jasad Almaida sudah tinggal kerangka.
Sunardi mengaku nekat membunuh istri keduanya karena didasari rasa cemburu.
Ia curiga Almaida berselingkuh.
“Dugaan asmara, karena si tersangka ini merasa istrinya telah berselingkuh dengan orang lain.”
“Hal itu mengakibatkan si tersangka gelap mata hingga melakukan kejahatan ini (pembunuhan)” urai Mustofa.
Meski demikian, Mustofa menjelaskan pihaknya masih mendalami motif lain terkait pembunuhan terhadap Almaida.
“Sementara masih kita dalami motifnya (membunuh Almaida), nerkaitan dengan kekayaan atau apa,” lanjutnya.
Sementara itu, terkait pembunuhan gadis penagih utang, Sunardi merasa kesal lantaran ditagih terus-menerus.
Menurut pengakuan Sunardi, ia berutang ke koperasi tempat korban bekerja sekitar Rp2,7 juta.
Tetapi, Sunardi harus mengembalikan utang tersebut senilai Rp4 juta, termasuk bunga.
Kronologi Bunuh Penagih Utang
Pembunuhan yang dilakukan Sunardi terhadap penagih utang, Sri Pujianti, bermula saat korban mendatangi rumah pelaku pada Senin (3/2/2025) pukul 15.00 WIB.
Kedatangan korban diketahui untuk menagih utang pelaku yang sudah menunggak selama satu bulan.
Karena pelaku tak kunjung membayar utang, korban pun terus menunggu.
Merasa kesal karena ditunggu, pelaku lantas mencekik korban menggunakan kerudung yang dikenakan korban.
Pelaku kembali mencekik korban menggunakan kain dan membawanya ke dalam rumah.
Setelahnya, pelaku membawa pergi motor korban dan dititipkan di parkiran sebuah rumah sakit.
Pelaku kemudian kembali pulang dan menyembunyikan jasad korban menggunakan springbed.
Di hari yang sama, rekan korban mendatangi rumah pelaku untuk menanyakan keberadaan korban.
Oleh pelaku, dijawab korban telah pulang.
Tetapi, pada Selasa dini hari, orang tua korban bersama warga dan Ketua RT setempat, mendatangi rumah pelaku.
Pelaku tetap bersikukuh mengaku tidak tahu di mana korban.
Namun, pelaku yang terlihat gugup, tiba-tiba melarikan diri.
Karena itu, pelaku pun ditangkap.
“Saat itu pelaku terlihat gugup dan melarikan diri. Dari sana pelaku dapat ditangkap,” kata Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar.
Jasad korban yang ditemukan dalam kondisi membengkak, telah dibawa ke RS Polri untuk diautopsi.(*)
