Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Sosok Anggota TNI AL Diduga Bunuh Juwita Wartawan Banjarbaru, Berpangkat Kelasi I, Jadi Tersangka – Halaman all

Sosok Anggota TNI AL Diduga Bunuh Juwita Wartawan Banjarbaru, Berpangkat Kelasi I, Jadi Tersangka – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM – Berikut sosok TNI AL yang diduga membunuh Juwita (25), wartawan perempuan atau wartawati di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Diketahui oknum TNI AL tersebut berinisial J.

J diketahui lahir pada 2002, yang saat ditangkap genap berumur 23 tahun.

Dirangkum dari TribunKaltim.com, J sudah menjadi anggota TNI AL selama 4 tahun.

Ia baru sebulan dipindahkan di Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Balikpapan, Kalimantan Timur.

Informasi tambahan, J memiliki pangkat Kelasi I yang masuk dalam golongan pangkat Tamtama TNI AL.

Komandan Detasemen Polisi Militer (Dan Denpom) Lanal Balikpapan, Mayor Laut (PM) Ronald Ganap membenarkan telah menangkap J.

Oknum TNI AL itu diduga telah membunuh Juwita.

J menghabisi korban, pada hari Sabtu, 22 Maret 2025, di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

“Kami mengonfirmasi bahwa benar telah terjadi kasus pembunuhan yang diduga dilakukan oleh oknum anggota Lanal Balikpapan berinisial J (23) terhadap korban saudari Juwita (25),” ucapnya, dikutip dari TribunKaltim.com.

Mayor Laut (PM) Ronald melanjutkan, J sudah Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) Lanal Balikpapan guna pemeriksaan lebih lanjut.

Adapun motif pembunuhan hingga kini masih misteri.

Selain itu, belum diketahui hubungan apa antara terduga pelaku dengan Juwita.

“Kami masih mendalami hubungan antara korban dan tersangka serta motif di balik kejadian ini,” kata Mayor Laut (PM) Ronald.

Pihak Dan Denpom Lanal Balikpapan berjanji mengusut kasus ini secara tuntas.

Publik juga diminta bersabar karena proses hukum masih berjalan.

“Kami masih mendalami hubungan antara korban dan tersangka serta motif di balik kejadian ini.”

“Kami mohon kesabaran rekan-rekan media, dan perkembangan lebih lanjut akan segera kami sampaikan,” tambahnya.

Sedangkan terkait status oknum TNI AL berinisial J, kini telah ditetapkan sebagai tersangka.

Mayor Laut (PM) Ronald juga memastikan J akan dihukum seadil-adilnya, jika terbukti bersalah dari hasil pendalaman.

“Jika terbukti bersalah, tersangka akan menerima sanksi serta hukuman yang setimpal sesuai hukum yang berlaku,” imbuhnya.

Terakhir, Mayor Laut (PM) Ronald tidak lupa memohon maaf atas kejadian ini.

TNI AL turut berduka cita atas tewasnya Juwita.

“Kami atas nama TNI Angkatan Laut mengucapkan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban. Kami juga memohon maaf atas kejadian ini,” tandasnya.

Berikut sosok Juwita, wartawan perempuan yang ditemukan tewas secara misterius di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, Juwita diketahui lahir pada 2000 atau saat tutup usia berumur 25 tahun.

Juwita tercatat sebagai kontributor Newsway.co.id yang bertugas di wilayah Banjarbaru dan Martapura.

Ia ditemukan tewas di jalan ke Desa Kiram, Kecamatan Karangintan, Kabupaten Banjar, Sabtu (23/3/2025) sekira pukul 14.57 Wita.

Saat kejadian, Juwita mengendarai motor matic hitam dengan nomor polisi DA 6913 LCS.

Ia sempat pamit ke orang tuanya akan pergi ke wilayah Guntung Payung sekira pukul 09.00 Wita, sebelum ditemukan tewas.

Sedangkan kondisi jasad Juwita tergeletak di pinggir jalan dengan helm masih melekat di kepala.

Motor korban masuk ke semak-semak di sekitaran lokasi kejadian.

Dirangkum dari Tribunbajar.com, jasad Juwita pertama kali ditemukan oleh warga sekitar.

Saksi mata kemudian melaporkan kejadian ini ke relawan.

Petugas yang tiba di lokasi langsung mengevakuasi Juwita ke kamar jenazah di RSUD Idaman Banjarbaru.

WARTAWAN PEREMPUAN TEWAS – (Kiri) Juwita, seorang jurnalis media online meninggal di jalan arah ke Kiram di kawasan Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru arah Kiram, Sabtu (22/3/2025) dan (Kanan) Foto Juwita semasa masih hidup. (Kolase: BanjarmasinPost.co.id/Istimewa dan X @BNN Kota Banjarbaru)

Beredar kabar Juwita tewas karena mengalami kecelakaan.

Di sisi lain berhembus itu korban penganiayaan.

“Korban diduga dianiaya. Diduga ada luka lebam. Sementara dua buah handphone dari korban tidak ditemukan,” kata seorang rekan Juwita.

Kejanggalan tewasnya Juwita juga dirasakan oleh Sekretaris PWI Banjarbaru, Zepi Al Ayubi.

“Kami menilai ada sejumlah kejanggalan, untuk mengatakan ini hanya kasus kecelakaan tunggal biasa,” tegasnya.

Oleh karenanya, Zepi mendesak polisi mengusut kasus secara tuntas.

“PWI meminta kepada kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini,” tandas dia.

Dalam kesempatan lain, Ketua PWI Kalsel, Zainal Helmie mengenang sosok dari Juwita.

Ia mengenal korban sebagai pribadi yang gigih dan berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugas jurnalistiknya.

Zainal merasa kehilangan atas kepergian Juwita untuk selama-lamanya.

“Kehilangan sosok almarhumah adalah duka mendalam bagi dunia pers, khususnya di Kalimantan Selatan.”

“Semangat dan perjuangannya dalam mencari, serta menyampaikan berita akan selalu menjadi inspirasi bagi rekan-rekan sejawat,” tutupnya, dikutip dari Banjarmasinpost.co.id.

Kasus tewasnya Juwita mendapatkan atensi dari Kapolda Kalimantan Selatan (Kalsel), Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan.

Pihaknya memastikan akan mengusut kasus ini.

“Kami masih melakukan penyelidikan dan pendalaman terhadap kasus ini,” terang dia.

Rosyanto menyebut polisi sudah melakukan autopsi kepada jasad korban.

Diketahui korban menderita luka di dagu, lebam di punggung dan leher.

Meskipun demikian belum diketahui penyebab tewasnya Juwita.

“Sudah dilakukan autopsi, masih kita lidik. Masih kami dalami dan mengumpulkan alat bukti,” tutupnya.

(Tribunnews.com/Endra)(BanjarmasinPost.co.id/Frans Rumbon)(TribunKaltim.co/Dwi Ardianto)

Merangkum Semua Peristiwa