Sopir Truk di Bali Gantung Diri, Tinggalkan Pesan ke Anak ‘Maaf Semua Salah Bapak’

Sopir Truk di Bali Gantung Diri, Tinggalkan Pesan ke Anak ‘Maaf Semua Salah Bapak’

Liputan6.com, Jakarta Seorang pria ditemukan tewas gantung diri di area lapangan parkir utara Lapangan Kapten Japa, Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur, Kamis (6/11/2025) sore. Korban diketahui bernama I Nengah Sukrianta (42), seorang sopir truk asal Karangasem yang belakangan tinggal sementara di kawasan Kesiman Kertalangu.

Peristiwa tragis itu pertama kali diketahui sekitar pukul 18.30 Wita. Berdasarkan laporan resmi Polresta Denpasar kepada Kapolda Bali, korban ditemukan dalam posisi tergantung di pohon bentaro menggunakan tali nilon sepanjang sekitar lima meter.

Saat ditemukan, korban mengenakan kemeja hijau dan celana jeans biru. Di dekat lokasi, polisi juga menemukan satu botol minuman beralkohol berlabel Mojitu serta satu unit dump truck yang diduga milik korban.

Dari hasil pemeriksaan awal dan keterangan saksi, korban diduga telah merencanakan perbuatannya. Anak kandung korban, Gede Yona Dwiva Widhin (18), mengaku menerima pesan WhatsApp dari ayahnya sekitar pukul 17.48 Wita, kurang dari satu jam sebelum korban ditemukan tewas.

Dalam pesan itu, korban menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga dan menyatakan keinginannya untuk mengakhiri hidup. Tak hanya itu, korban juga mengirimkan foto dirinya sedang duduk dengan seutas tali plastik di sampingnya dan botol arak di dekatnya.

“Dalam pesan tersebut korban menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga dan menyatakan bahwa pada hari itu korban akan mengakhiri hidupnya,” ujar Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polresta Denpasar, Kompol I Ketut Sukadi.

Menurut sang anak, korban memang sudah lama hidup sendiri setelah berpisah dengan istrinya. Sejak berpisah, korban kerap berpindah tempat tinggal dan diketahui menghadapi kesulitan ekonomi.

“Menurut pengetahuan saksi, sebelum berpisah dengan istrinya, antara korban dan istrinya sering terjadi pertengkaran yang disebabkan oleh permasalahan ekonomi.,” tambah Sukadi.