Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Soal KA Batara Kresna Tabrak Mobil di Sukoharjo, Penjaga Palang: Alat Komunikasi Tak Bisa Dipakai – Halaman all

Soal KA Batara Kresna Tabrak Mobil di Sukoharjo, Penjaga Palang: Alat Komunikasi Tak Bisa Dipakai – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM – Kecelakaan tragis yang melibatkan Kereta Api (KA) Batara Kresna dan mobil Daihatsu Sigra putih terjadi di perlintasan rel kereta api di Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Rabu, 26 Maret 2025.

Insiden ini mengakibatkan empat orang pemudik yang menuju Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Wonogiri meninggal dunia.

Surya Hendra Kusuma, penjaga palang pintu KA Batara Kresna di perlintasan PJL 19, menjelaskan bahwa kecelakaan tersebut disebabkan oleh tidak berfungsinya alat komunikasi.

“Alat komunikasi radio (Rig) yang kami gunakan di pos saat itu tidak bisa dipakai seperti biasanya. Saya tidak mendapatkan kabar keberangkatan kereta dari stasiun Nguter,” ungkap Surya, Sabtu (5/4/2025).

Surya menambahkan bahwa sistem informasi antarpenjaga lintasan selama ini masih mengandalkan WhatsApp, karena keterbatasan sarana komunikasi yang disediakan oleh Dinas Perhubungan Sukoharjo.

“Kami hanya difasilitasi Rig dan HT (Handy Talky), tapi HT jangkauannya terbatas, dan Rig tidak mencakup semua lintasan. Akhirnya kami komunikasi pakai WhatsApp,” ujarnya.

Surya menyatakan, dirinya baru memperoleh informasi keberangkatan kereta dari Stasiun Nguter pada pukul 08.18 WIB yang disampaikan oleh PJL Songgorunggi.

Sebelum di PJL 19 pos yang dijaga oleh Surya, masih ada satu pos lintasan lain, yaitu PJL 21 di Begajah.

“Dari PJL 21 tidak ada informasi yang masuk ke saya. Jadi memang informasi yang saya terima sudah sangat mepet,” terangnya.

Akibat keterlambatan informasi dan kendala teknis pada palang pintu, Surya mengaku sempat mencoba menutup palang secara manual.

Namun, usaha itu tak membuahkan hasil karena palang tak tertutup sempurna sedangkan mobil sudah berada di atas rel.

“Saya sudah coba tutup manual, tapi gagal tertutup sempurna. Mobil sudah terlanjur masuk ke jalur rel saat itu, jadi kecelakaan tidak bisa dihindari,” ujarnya.

Korban Kecelakaan

Dalam kecelakaan tersebut, terdapat tujuh orang di dalam mobil, di mana empat di antaranya meninggal dunia.

Korban jiwa terdiri dari Agus (41), Linda (45), Nabila (15), dan sepupu mereka, Purwanto.

Sementara itu, tiga orang lainnya, istri Purwanto, Sri Lestari (43), dan dua anaknya, Kanda (17) serta Saifana (15) mengalami luka-luka dan mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Suparjo (58), sepupu Purwanto, mengungkapkan bahwa ia tidak mengetahui bahwa Purwanto dan keluarganya sedang dalam perjalanan mudik ke kampung halaman di wilayah Celep, Kecamatan Nguter, Sukoharjo.

Ia menyebut, Purwanto jarang pulang kampung ke kediaman mertuanya pada momen Lebaran karena sakit. 

Menurutnya, sudah empat kali Idulfitri suami dari Sri Lestari itu tak mudik.

“Yang perempuan (Sri Lestari), karena asli Celep, setiap tahun (mudik). Bapaknya (Purwanto) jarang karena sakit,” ujar Suparjo, Rabu (26/3/2025).

Rombongan pemudik tersebut berangkat dari Jakarta pada Selasa, 25 Maret 2025, namun mengalami kecelakaan sebelum tiba di kampung halaman mereka.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Pengakuan Penjaga Palang Pintu saat Batara Kresna Tabrak Sigra di Sukoharjo: Alat Komunikasi Rusak.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Merangkum Semua Peristiwa