Lebih lanjut, Merza menyebut kalau persaingan di industri telekomunikasi semakin berat. Hal inilah yang memicu perusahaan mengalami kerugian lebih dalam dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dalam kesempatan yang sama, Merza berharap pendapatan hingga jumlah pelanggan bisa mengalami pertumbuhan ke level yang lebih baik.
“Mudah-mudahan bounce, kembali naik, balik,” katanya.
Sekadar informasi, saat ini Smartfren memiliki sekitar 46.000 BTS yang tersebar di Pulau Sumatera, Kalimantan, sebagian Sulawesi, dan Pulau Jawa dan tersebar di 288 kota.
Jaringan Smartfren juga disebut telah mencakup 80 persen populasi Indonesia.