TRIBUNNEWS.COM, Boyolali – Kepala Desa (Kades) Watugede, Kecamatan Kemusu, Boyolali, Sriyanto, terlibat dalam skandal yang menghebohkan publik setelah ia digerebek warga saat berada di rumah seorang janda.
Meskipun demikian, Sriyanto menyatakan keinginannya untuk menyelesaikan sisa masa jabatannya yang tinggal dua tahun.
Sriyanto berencana meminta maaf secara langsung kepada masyarakat terkait insiden tersebut.
“Mohon izin, saya tetap mau melanjutkan sisa pekerjaan yang kurang lebih 2 tahun ini. Saya berusaha untuk memperbaiki semua,” ujarnya.
Ia berharap dapat mengubah citra desa Watugede menjadi lebih baik.
Pemerintah Kabupaten Boyolali akan melakukan klarifikasi terhadap kasus ini sebagai langkah awal untuk menentukan sanksi yang akan dijatuhkan kepada Sriyanto.
“Kita sudah koordinasi dengan inspektorat untuk memeriksa masalah ini,” kata Purwanto, Pelaksana Tugas Harian Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Boyolali, pada Kamis, 19 Desember 2024.
Aksi Warga
Setelah penggrebekan, warga setempat melakukan aksi unjuk rasa menuntut agar Sriyanto dicopot dari jabatannya.
Namun, hingga sepekan setelah aksi tersebut, belum ada tindakan dari pemerintah.
Camat Kemusu melaporkan bahwa aksi demo ini telah diterima, namun pemeriksaan lebih lanjut masih diperlukan.
Pihak pemerintah akan melakukan klarifikasi tidak hanya kepada Sriyanto, tetapi juga kepada saksi-saksi, termasuk perempuan yang bersangkutan.
Terdapat isu bahwa perempuan tersebut belum resmi berpisah dari mantan suaminya, yang dapat mempengaruhi sanksi yang akan dijatuhkan.
“Jika perempuan itu statusnya masih seorang istri, sanksi yang akan diberikan juga lebih berat,” jelas Purwanto.
(TribunSolo.com/Tri Widodo)
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).