Jakarta, CNN Indonesia —
Jaksa penuntut internasional untuk kejahatan perang melaporkan bahwa banyak bukti baru muncul terkait keberadaan situs-situs kuburan massal di Suriah, yang menggambarkan sebuah ‘mesin kematian’ pada Selasa (17/12).
Keberadaan kuburan massal ini diduga kuat terkait dengan pemerintah di bawah pimpinan Bashar al-Assad, yang disebut bertanggung jawab atas pembunuhan lebih dari 100 ribu orang sejak 2013.
Ribuan mayat dilaporkan dikuburkan di parit-parit besar yang digali menggunakan buldozer sejak tahun 2012 hingga 2022.
Peristiwa ini terungkap melalui citra satelit yang diambil oleh perusahaan Maxar Technologies.
Omar Hujeirati, seorang mantan pemimpin protes anti-Assad, menyatakan bahwa beberapa anggota keluarganya yang hilang kemungkinan diculik dan menjadi korban yang dikubur di lokasi-lokasi tersebut.