TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ratusan penumpang kapal motor penyeberangan (KMP) Tanjung Priok tampak bergerak mengamankan diri saat kapal terombang-ambing akibat ombak tinggi.
Peristiwa itu terjadi saat KMP Tanjung Priok baru saja lepas sandar dari Dermaga 3 Pelabuhan Merak, Banten, Jumat (21/3/2025).
Pantauan Tribunnews.com sekira pukul 07.17 WIB pagi, puluhan lebih penumpang kapal penyeberangan Merak-Bakauheni itu tampak duduk bersantai di geladak kanan dan kiri.
Mereka duduk bersama sanak keluarga ataupun kerabat dengan beralaskan tikar.
Sambil bersandar di dinding kapal, para penumpang menikmati suasana Selat Sunda di pagi hari.
Pemandangan air laut yang berwarna biru, cahaya matahari yang masih santun, dan pulau-pulau yang dari jauh terlihat bak seseorang berambut hijau lebat menjadi suguhan yang syahdu.
Namun, kenikmatan itu tiba-tiba diganggu oleh pengumuman kru kapal, yang meminta seluruh penumpan untuk masuk ke dalam dek lantaran angin yang berhembus begitu kencang.
Hal itu membuat gulungan ombak yang menghantam kapal meninggi dan membuat kapan terombang-ambing
“Ayo semua masuk. Anginnya kencang ini. Ayo masuk,” kata kru kapal yang mengenakan seragam kemeja putih kepada para penumpang.
Mendengar hal tersebut, para penumpang bapak-bapak, ibu-ibu, dan anak muda tampak berdiri untuk menyelamatkan diri.
Mereka bergegas menuju ke dek kapal, walaupun dengan langkah yang goyang ke sana ke mari seiring ayunan kapal.
Selanjutnya, para penumpang mengisi puluhan kursi yang sudah disediakan di dek untuk kemudian mendengarkan penjelasan kru kapal mengenai standar keselamatan yang berlaku di kapal tersebut.
Sekira pukul 09.00 WIB, angin kencang dan ombak tinggi sudah berangsur hilang.
Hingga akhirnya, kapal pun tiba di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, sekira pukul 11.00.