Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM – Ruang Pameran di lantai 4 gedung Perpustakaan Nasional (Perpusnas) dipenuhi puluhan karya siswa-siswi SMK Sahid.
Tota ada sebanyak 72 karya para siswa yang dipamerkan dalam pameran bertajuk Geneksis Exhibition iyang diinisiasi oleh para siswa jurusan DKV SMK Sahid Jakarta.
Karya mereka diantaranya lukisan, foto, 3D art, hingga kaligrafi.
Kepala Sekolah SMK Sahid, Agus Yunianto menuturkan acara ini menjadi catatan manis untuk pihak sekolah dari para siswa.
Mengingat acara tersebut dihelat oleh siswa kelas 10, 11 dan 12.
“Ini catatan manis untuk kami dari anak-anak, bukan dari sekolah ya ini untuk menampilkan karya mereka di Perpustakaan Nasional.
Ini tentu akan menjadi ruang bagi mereka dalam menunjukkan karya-karya mereka sehingga bisa lebih eksis ke depannya,” kata Agus, Sabtu (19/4/2025).
Agus mengatakan, pihak sekolah tidak menyangka, para siswa bisa mendapatkan respon positif dari Perpusnas dalam menggelar acara tersebut.
“Mereka mencari tempat dan tidak mau digelar disekolah, bersyukurnya Perpustakaan Nasional menyambut dan memberikan ruang kepada mereka untuk membuat pameran dengan tema Geneksis,” ucap Agus.
Agus menjelaskan, tema Geneksis merupakan pembuktian para siswa yang mayoritas Gen Z.
Dimana mereka ingin mengubah mindset publik tentang Gen Z yang selalu negatif.
“Mereka Gen Z yang menampilkan karya-karya. Kita juga ingin menunjukkan juga anak-anak muda ini bisa membawa misi dan membranding karya mereka sembari memperkenalkan SMK Sahid sehingga terkenal luas khususnya di Jakarta. Terlebih ini wilayah nya di Ring 1 ya,” katanya.
Tidak hanya karya para siswa-siswi, Agus menerangkan terdapat karya seniman lukis asal luar negeri yang turut ditampilan seperti Lan Kelana, Svukmatra, Never to Levish Kiddos dan lain sebagainya dalam event yang dimulai pukul 09:00-15:00 WIB.
Kedepan, Agus menargetkan event serupa kembali digelar dengan partisipasi jurusan yang lebih banyak.
“Tahun depan harus ada lagi pastinya, dan ini masuknya ke jurusan DKV. Tapi kedepan semua jurusan harus terlibat. Seperti perhotelan, usaha layanan wisata, kuliner dan DKV,” tuturnya.
Salah satu peserta pameran, Syakira Saraswati Nugraha mengaku sangat senang menggelar acara tersebut sekaligus memamerkan karya lukisannya.
Meski terhambat dengan konsep dan ide sebelum melukis, Syakira mengatakan hal itu menjadi tantangan tersendiri.
“Jujur aku kesulitan konsep dan ide, ku dan aku suka melukis. Lukisan aku bertema dewi kesenian yang segala bisa. Dan untuk menyiapkan pameran ini aku exited banget, dan ini pameran pertama.”
“Harapannya kami dan sekolah bisa membuka pameran yang lebih besar lagi,” tutupnya.
