Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Siswa SD Korban Perundungan dan Kekerasan Seksual di Rembang Akan Mendapatkan Pendampingan Kejiwaan

Siswa SD Korban Perundungan dan Kekerasan Seksual di Rembang Akan Mendapatkan Pendampingan Kejiwaan

TRIBUNJATENG.COM – Siswa sekolah dasar (SD) korban perundungan dan kekerasan seksual akan mendapatkan pendampingan untuk pemulihan kejiwaannya.

Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Kabupaten Rembang akan memberikan pendampingan.

 Kepala Dinsos PPKB Kabupaten Rembang, Prapto Raharjo menegaskan bahwa pihaknya bertugas untuk mendampingi korban. 

“Kalau ini korban dan pelaku anak-anak semua, maka kita utamakan dulu yang korban. Setelah itu baru terduga pelaku,” ujarnya saat dihubungi wartawan pada Kamis (19/12/2024).

Prapto menambahkan pendampingan ini bertujuan untuk menjaga kesehatan mental anak agar tidak terganggu.

“Intinya nanti kita akan mendampingi, agar jika kejiwaannya, mentalnya anak terganggu bisa kembali kondisi semula. Kalau masalah itu dilaporkan tergantung pihak keluarga korban,” jelasnya.

Tim Dinsos PPKB telah bertemu dengan korban dan keluarganya di Polres, serta kepala desa setempat.

Sementara itu, Kapolres Rembang AKBP Suryadi mengonfirmasi bahwa pihaknya sedang memproses kasus tersebut.

“Kami tetap melibatkan pihak sekolah, orang tua, baik orang tua korban maupun pelaku. Kita proses mas, nanti endingnya seperti apa, ini kan anak sebagai generasi masa depan, penanganannya dengan aturan-aturan anak yang berkaitan dengan hukum. Ini anak tidak ditahan tapi proses jalan terus,” kata Suryadi.

Sebelumnya, seorang siswi SD di Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, diduga menjadi korban perundungan dan pencabulan oleh teman satu sekolahnya.

Perbuatan tersebut diduga dilakukan oleh empat siswa pada Jumat (13/12/2024), yang menyebabkan korban mengalami trauma dan luka pada bagian kelamin. 

Kepala desa setempat, saat ditemui di kantornya pada Rabu (18/12/2024), mengungkapkan bahwa korban baru menceritakan kejadian tersebut kepada ibunya pada Sabtu malam (14/12/2024).

Keempat pelaku yang diduga terlibat dalam kasus ini merupakan teman sekelas dan satu RT dengan korban. (*)