Sisa Kebakaran di Karet Kuningan: Bau Hangus dan Puing Berserakan Megapolitan 27 September 2025

Sisa Kebakaran di Karet Kuningan: Bau Hangus dan Puing Berserakan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        27 September 2025

Sisa Kebakaran di Karet Kuningan: Bau Hangus dan Puing Berserakan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Sebanyak 10 rumah di Jalan Pendurenan Masjid Raya, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, kebakaran, Jumat (26/9/2025) malam.
Pengamatan
Kompas.com
di lokasi pada Sabtu (27/9/2025) pagi, titik kebakaran terjadi di sebuah rumah warga di Jalan Pendurenan Masjid 1. Untuk mencapai bangunan itu harus melewati gang kecil selebar 1-1,2 meter.
Saat berjalan mendekati tempat kejadian perkara (TKP), bau hangus masih tercium dan menyengat hidung. Tak hanya itu, puing-puing dari atap rumah masih berserakan di jalan.
Pembatas garis polisi berwarna kuning dipasang di sepanjang deretan rumah yang hangus dan kini hampir tak berbentuk.
Bangunan-bangunan yang terbakar itu masih memperlihatkan jejak abu hitam, sambil berhimpitan dengan patahan balok kayu dan puing-puing lainnya yang tampak dirapikan di tepi jalan.
Di bagian dalam rumah, hanya menyisakan bebatuan dan kerangka tempat duduk yang dibiarkan di lokasi.
Beberapa warga yang berada di lokasi terlihat memandangi rumah-rumah itu dengan tatapan nanar.
Sempat terdengar ucapan khawatir dari seorang wanita yang memegang kantong berwarna hijau terhadap nasib sekolah anaknya.
“Yang penting anak kita dulu nih ya pas sekolah gimana, kasian mereka nanti,” ucap wanita itu.
Sementara warga lainnya mencoba menenangkan dan mendiskusikan tempat tinggal sementara bagi korban terdampak.
Salah seorang warga yang rumahnya hangus bernama Mai (46) mengaku baru saja kembali dari Puskesmas Mampang setelah kakaknya mengalami luka bakar imbas insiden ini.
“Semalam nginep di rumah sakit karena abang, ini pulang buat lihat kondisi rumah lagi,” ucap Mai kepada Kompas.com di lokasi, Sabtu (27/9/2025).
Kejadian semalam bak mimpi yang kini harus Mai hadapi. Kemarin, teriakan warga sambil menyiram air ke arah rumahnya dengan peralatan seadanya menjadi memori jelas saat Mai baru saja pulang kerja.
“Itu saya cuma lihat api makin gede, rasanya juga kayak langsung nampar muka saking panasnya,” ujar Mai.
“Anak sudah langsung keluar gang, abang saya sempat selametin motor di sebelah dan akhirnya terluka di area bahu,” sambungnya.
Saat ini, Mai tengah menunggu kabar kakaknya yang rencananya dioperasi akibat luka bakarnya. Rencananya, Mai dan keluarga akan mengungsi ke bangunan sekolah PAUD terdekat.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.