Sinergi Industri dan Perguruan Tinggi Tingkatkan Literasi Pangan Masyarakat Regional 10 Agustus 2025

Sinergi Industri dan Perguruan Tinggi Tingkatkan Literasi Pangan Masyarakat
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        10 Agustus 2025

Sinergi Industri dan Perguruan Tinggi Tingkatkan Literasi Pangan Masyarakat
Penulis
PROBOLINGGO, KOMPAS.com – 
Sinergi antara perguruan tinggi dan dunia industri diharapkan dapat meningkatkan transparansi industri, literasi pangan masyarakat, dan memperkuat kontribusi sektor swasta dalam pembangunan berkelanjutan.
Hal itu disampaikan Plant Head PT Sasa Inti Gending, Setio Adi Susanto, saat menerima kunjungan 14 dosen Teknik Mesin Universitas Indonesia (UI) dalam agenda Tour de Java 2025, di pabrik MSG milik Sasa di Gending, Probolinggo, Jawa Timur.
“Kami percaya edukasi publik lewat kolaborasi dengan akademisi amat penting untuk meluruskan misinformasi seperti terkait MSG. Dengan proses fermentasi aman dan standar mutu tinggi, kami ingin menunjukkan MSG adalah bagian dari solusi rasa yang bertanggung jawab,” ujar Setio.
Setio menjelaskan, kunjungan ini merupakan momentum penting untuk membuka wawasan ilmiah terkait produksi MSG berbasis fermentasi, serta memperkuat pemahaman tentang praktik industri pangan berkelanjutan melalui penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
Dalam kunjungan tersebut, para dosen—yang sebagian besar adalah guru besar Teknik Mesin UI—menyusuri area produksi, melihat langsung teknologi fermentasi mutakhir, serta mempelajari standar mutu dan keberlanjutan yang diterapkan PT Sasa Inti.
Mereka juga mengikuti demo masak bersama Chef Kong, menikmati jamuan eksplorasi rasa, serta sesi olahraga. Kunjungan ditutup dengan wisata ke kawasan Gunung Bromo untuk menikmati keindahan alam Indonesia.
Prof Yudan Whulanza, Guru Besar Teknik Mesin UI, mengatakan bahwa kunjungan ini membuka perspektif baru terhadap proses industri pangan yang selama ini luput dari perhatian publik, khususnya dalam konteks teknologi fermentasi dan penerapan prinsip ESG secara konkret.
“Ini bentuk kolaborasi kampus dan industri yang membuka perspektif tentang praktik industri pangan yang sesungguhnya,” ujar Yudan.
Prof Gandjar Kiswanto, guru besar lainnya, menilai kunjungan ini sebagai bukti bahwa inovasi dan keberlanjutan industri bisa dilihat dan dipelajari langsung untuk memperkuat jembatan antara sains dan dunia industri di lingkungan kampus.
Chief Human Resources Officer Rodamas Group, Ita Farina, menyebut kunjungan ini membuka ruang kolaborasi lebih luas, terutama dalam bidang pengembangan talenta, pendidikan, dan teknologi.
“Kami melihat peluang menjalin kemitraan rekrutmen dengan universitas-universitas teknik, termasuk UI, guna memperkuat pipeline tenaga kerja yang siap pakai, khususnya di sektor manufaktur pangan berbasis keberlanjutan,” ujar Ita.
Sementara itu, Chief Manufacturing Officer PT Sasa Inti, Snowerdi Sumardi, berharap kegiatan ini bisa mempererat hubungan personal dan institusional, serta menciptakan ruang refleksi bersama.
“Keberlanjutan juga berarti selaras dengan lingkungan dan budaya. Kolaborasi seperti ini membantu menyampaikan hal tersebut secara nyata,” katanya.
 
 
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.