Liputan6.com, Bandung – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan usai dibuka pada Selasa (8/4/2025). Melansir dari Bloomberg IHSG turun 9,19% ke level 5.912,06 pada awal perdagangan.
Adapun dengan turunnya IHSG pada hari ini, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberlakukan trading halt. Sebagai informasi, istilah trading halt bukan sebutan yang asing dalam dunia saham.
Melansir dari Investopedia, istilah trading halt berarti penghentian sementara perdagangan saham atau instrumen lainnya dalam bursa efek. Ketentuan penghentiannya juga bisa disebabkan oleh banyak hal.
Mulai dari pengumuman berita penting, ketidakseimbangan akibat gangguan teknis, hingga masalah regulasi. Sementara itu, pada hari ini keputusan trading halt dilakukan karena adanya penurunan nilai signifikan.
Sekretaris Perusahaan BEI, Primadi Nurachmad menuturkan trading halt dilakukan dalam dua kondisi ekstrem. Pertama trading halt selama 30 menit jika IHSG turun tajam lebih dari 8 persen.
“Trading halt selama 30 menit apabila IHSG mengalami penurunan hingga lebih dari 8%,” ucapnya.
Kemudian kondisi kedua merupakan trading lanjutan selama 30 menit jika IHSG turun hingga lebih dari 15 persen. Selain itu, jika grafik IHSG tidak lantas membaik atau turun tajam hingga mencapai 20 persen maka trading suspend akan dilakukan.
Kebijakan trading halt mempunyai tujuan untuk memberikan waktu bagi investor mencerna informasi penting dan menghindari kepanikan yang dapat menyebabkan aksi jual masif dan untuk membuat nilai perdagangan saham tidak semakin anjlok.