Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Siapa Pemilik Puding Puyo? Ini Kisah Suksesnya

Siapa Pemilik Puding Puyo? Ini Kisah Suksesnya

Bisnis Kuliner merupakan salah satu peluang bisnis menarik dan menguntungkan mengingat makanan dan minuman jadi kebutuhan pokok manusia. Di antara banyaknya peluang bisnis kuliner, bisnis dessert atau makanan penutup jadi pilihan bisnis menjanjikan.

Salah satu bisnis makanan penutup yang sukses di Indonesia adalah Puyo Dessert. Merek tersebut terkenal akan produk puding dengan tekstur lembut dan berbagai varian rasa.

Siapa sangka pemilik puding Puyo berasal dari kalangan milenial yang berhasil membangun bisnisnya. Bahkan, Puyo mampu berkembang pesat hingga menjadi brand lokal populer.

Penasaran, siapa sosok di balik kesuksesan Puyo? Berikut kisah perjalanannya yang bisa menginspirasi.

Siapa pemilik puding Puyo?

Puyo merupakan salah satu brand makanan penutup yang cukup familier di tengah masyarakat. Menawarkan puding aneka rasa dengan tekstur lembut, Puyo langsung menggaet minat konsumennya, terutama di kalangan penggemar dessert.

Di balik kesuksesannya, ada sosok Adrian Agus dan Eugenie Patricia Agus sebagai pemilik puding Puyo. Kakak beradik ini berkolaborasi membangun bisnis kuliner bernama Puyo Dessert.

Menariknya, mereka mulai berbisnis di usia yang terbilang cukup muda. Saat Eugenie berusia 19 tahun dan Adrian 21 tahun, brand Puyo mulai dikembangkan dengan menggunakan resep puding milik ayahnya.

Dari inovasi dan kerja kerasnya, Puyo berhasil berkembang dengan pesat. Bahkan, Adrian Agus dan Eugenie Patricia Agus masuk ke dalam daftar 30 Under 30 dari Forbes Asia.

Berawal dari modal bisnis Rp5 juta

Keduanya memang sangat tertarik untuk berbisnis. Berawal dari passion kakak beradik ini, mereka melihat peluang bisnis puding dari resep keluarga.

Awalnya, Adrian dan Eugenie meminjam modal bisnis sebesar Rp5 juta dari orangtua untuk menyempurnakan resep puding.

Modal tersebut dipakai untuk membeli alat dan bahan kebutuhan eksperimen, seperti kulkas dan bahan membuat puding.

Berbeda dengan puding lainnya, mereka mencoba menciptakan produk yang lebih lembut dan berkualitas. Alih-alih memakai susu sapi, Puyo memakai susu nabati yang membuat rasanya lebih ringan

Setelah berbulan-bulan bereksperimen, Puyo didirikan pada Juli 2013. Saat itu, Puyo menghadirkan dua produk, yaitu Silky Dessert dan Silky Drinks.

Dalam merintis bisnis, mereka menawarkan produknya kepada keluarga dan tema serta melalui online di akun Instagram.

Tidak jarang, Puyo berpartisipasi melalui bazar lokal di Jakarta dan selalu ludes dibeli oleh konsumen yang datang.

Puyo Dessert jadi brand ternama di Indonesia

Keberhasilan penjualan online dan di bazar menyakinkan Adrian dan Euginie untuk membuka outlet Puyo. Beberapa bulan setelahnya, Puyo Dessert berhasil membuka gerai pertama pada September 2013 di mall.

Dengan fokus mengembangkan produk berkualitas, Puyo Dessert berkembang pesat dalam beberapa tahun. Produksinya yang hanya di garasi rumah berpindah ke ruko untuk memenuhi kebutuhan ketersedian produk.

Kini, Puyo Dessert telah membuka lebih dari 90 gerai di beberapa kota besar di Indonesia, mulai dari Jakarta, Depok, Tangerang, Bogor, Bekasi, Bandung, Cirebon, Cilegon, Serang, dan Surabaya.

Selain fokus mengembangkan bisnis, Puyo juga aktif dalam memberikan dampak positif bagi komunitas sekitar dengan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Kisah perjalanan pemilik puding Puyo tentu sangat menginspirasi pebisnis, terutama dari kalangan milenial dan gen Z untuk memulai membangun bisnis.

Tanpa kata menyerah dan kegigihan menyempurnakan resep, terbukti Puyo mampu berkembang menjadi brand F&B ternama.