PIKIRAN RAKYAT – Jagat maya mendadak dihebohkan dengan peretasan akun Instagram milik Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, pada Jumat, 11 April 2025. Akun mantan Gubernur Jawa Barat yang memiliki lebih dari 21 juta pengikut itu tiba-tiba menampilkan unggahan mencurigakan berisi pesan bernada ancaman, diduga berasal dari pihak peretas.
Unggahan tersebut menampilkan sebuah gambar disertai kalimat provokatif: “Eng Ing Eng kami kembali kawan, Ridwan Kamil tanggung jawab jangan lari… Selamat bermimpi buruk, ini baru permulaan dari kami.”
Meski belum ada penjelasan resmi dari pihak Ridwan Kamil maupun tim pengelola media sosialnya, banyak pihak menduga bahwa peretasan ini berkaitan dengan polemik yang baru-baru ini mencuat ke publik.
Seperti diketahui, Lisa Mariana sebelumnya menggelar konferensi pers dan mengaku sebagai mantan kekasih Ridwan Kamil. Ia juga menuntut pengakuan terhadap seorang anak yang disebut merupakan hasil hubungan mereka.
Kasus ini menambah daftar kontroversi yang membayangi karier politik Ridwan Kamil, terutama menjelang dinamika politik nasional yang semakin menghangat. Hingga berita ini ditulis, akun Instagram Ridwan Kamil belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan dari kendali peretas.
Tim redaksi masih berusaha mengonfirmasi keaslian serangan siber tersebut serta kemungkinan langkah hukum yang akan ditempuh oleh pihak Ridwan Kamil.
Anonymous Diduga Dalang Peretasan
Meski pelaku belum secara jelas mengidentifikasi dirinya, gaya pesan yang ditampilkan mengingatkan pada jejak digital kelompok peretas internasional Anonymous. Kelompok ini dikenal luas sebagai entitas desentralistik yang bergerak di ranah “hacktivism” — gabungan antara aksi peretasan dan aktivisme.
Anonymous merupakan kelompok peretas (hacker) yang dikenal dengan identitasnya yang disamarkan dan struktur yang tidak terorganisir secara formal. Menurut sejumlah laporan, kelompok hacktivist tersebut tidak memiliki pemimpin, struktur, atau keanggotaan formal. Siapa pun secara teknis dapat mengklaim sebagai bagian dari Anonymous—selama menyuarakan nilai-nilai kebebasan informasi, anti-penindasan, dan menolak sensor internet. Topeng Guy Fawkes yang kelompok tersebut pakai dalam setiap aksi menjadi simbol perlawanan terhadap otoritas yang dianggap menyalahgunakan kekuasaan.
Anonymous pertama kali mencuat dari forum daring 4chan pada awal 2000-an. Sejak saat itu, mereka kerap terlibat dalam berbagai aksi digital terhadap institusi-institusi besar yang dianggap menyalahgunakan kekuasaan atau membatasi kebebasan internet. Salah satu ciri khas kelompok ini adalah penggunaan topeng Guy Fawkes yang identik dengan film V for Vendetta.
Sepanjang dua dekade terakhir, Anonymous telah mengklaim sejumlah serangan siber besar, mulai dari operasi terhadap Church of Scientology dalam Project Chanology, peretasan situs pemerintah selama Arab Spring, hingga serangan DDoS terhadap entitas politik dan media di Afrika Selatan. Pada tahun 2020, mereka bahkan meretas situs resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menampilkan halaman yang mendukung Taiwan.
Namun, aksi kelompok hactivist tersebut tak selalu disambut positif. Meskipun membawa pesan aktivisme, metode yang digunakan kerap melanggar hukum, seperti peretasan data pribadi, serangan DDoS, dan pembobolan situs pemerintah. Hal ini membuat mereka dicap sebagai pahlawan digital oleh sebagian, namun sebagai ancaman siber oleh yang lain.
Meskipun belum ada konfirmasi apakah kelompok ini terlibat langsung dalam peretasan akun Ridwan Kamil, pola pesan dan narasi yang digunakan menyisakan pertanyaan terbuka. Jika benar ada keterkaitan, maka ini akan menjadi babak baru dalam keterlibatan Anonymous atau kelompok serupa dalam isu-isu domestik Indonesia.***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News