TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO – Menjamurnya tongkrongan anak mu identik dengan ‘Street Coffe’ terutama yang berada di trotoar akan ditertibkan.
Hampir setiap sudut kota Purwokerto kini banyak spot nongkrong yang menggunakan trotoar.
Trotoar semestinya menjadi hak dari pejalan kaki, banyak dimanfaatkan justru bagi usaha berjualan.
“Kedepan akan ditertibkan tapi kan kita suasanaya harus kondusif.
Kita bertahap akan ditertibkan, termasuk yang di menara pandang.
Kami sudah ada komitmen setelah ada tempat relokasi, akan pindah bersama-sama ke tempat baru,” ujar Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (25/4/2025).
Pemkab Banyumas sendiri sudah menyiapkan 5 titik relokasi bagi para pelaku usaha kopi yang menjamur di sepanjang Jalan Bung Karno, Purwokerto.
Namun saat ini yang baru tersedia 40 yang dibuat.
Bupati mengatakan sejauh ini belum ada instruksi pindah.
Sebab menurutnya, apabila hanya 40 yang pindah maka tempat yang semula ditempati pedagang lama akan ditempati pedagang baru.
“Kalau kumuh bukan nambah pengunjung tapi malah makin buat orang tidak suka. Sehingga harus ditertibkan satu per satu,” katanya.
Salah seorang warga Purwokerto, Firman (33) mengungkapkan pandangannya bahwa keberadaan penertiban para pedagang tidak menjadi masalah asal demi ketertiban.
“Memang padat sekali dari mulai jembatan hingga ujung jalan Bung Karno sangat banyak pedagang kopi dan digelar lesehan sepanjang jalan. Tertibkan asal tetep rapi,” ungkapnya. (jti)
