Jakarta, CNN Indonesia —
Shiv Nadar merupakan konglomerat yang sukses merintis bisnis IT di India. Pundi-pundi hartanya berasal dari perusahaan teknologi dan piranti lunak HCL Technologies.
Forbes mencatat, per Sabtu (10/2), total kekayaan Nadar mencapai US$36,4 miliar atau sekitar Rp568,25 triliun (asumsi kurs Rp15.611 per dolar AS).
Tumpukan harta itu membuat Forbes menempatkan Nadar pada posisi ke-3 orang terkaya di India dan ke-40 di dunia.
Dilansir berbagai sumber, Nadar lahir pada 14 Juli 1945 di Desa Moolaipozhi, Tamil Nadu, India dari ayah bernama Sivasubramanian Nadar dan ibu Vamasundari Devi.
Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, Nadar melanjutkan sekolah di The American College, Madurai dan meraih gelar sarjana Teknik Elektronika dan Kelistrikan PSG College of Technology.
Karir Nadal berawal saat menjadi karyawan Cooper Engineering Ltd, lini usaha Walchand Group, di Pune pada 1967. Namun, ia tak lama bekerja di sana karena ingin membangun bisnis sendiri.
Kemudian, Nadar mendirikan perusahaan pertamanya, Microcomp, yang fokus pada penjualan kalkulator teledigital ‘Televista’. Ia bangun perusahaan tersebut bersama lima orang rekannya Ajai Chowdhry, Arjun Malhotra, Subhash Arora, Yogesh Vaidya, S. Raman, Mahendra Pratap dan DS Puri.
Pada 1976, Nadar dan rekan-rekannya mendirikan Hindustan Computer Limited (HCL) Technologies dengan bermodalkan 187 ribu rupee. Awalnya, perusahaan fokus pada bisnis kalkulator dan mikroprosesor.
Bisnis mikrokomputer HCL berkembang pesat saat IBM meninggalkan pasar India. Tak berhenti di situ, Nadar terus mengembangkan bisnisnya dengan merambah pasar luar negeri.
Pada 1980, Nadar mendirikan Far East Computer yang menyediakan perangkat keras teknologi dan informasi di Singapura.
Nadar menyadari untuk mengembangkan bisnis teknologi yang mumpuni di India membutuhkan banyak sumber daya manusia yang berkualitas. Karenanya, pada 1981, Nadar dan sejumlah rekannya mendirikan NIIT, lembaga yang menyediakan program pelatihan dan pengembangan keahlian di bidang IT. Saat ini, NIIT sudah tersebar di lebih dari 40 negara.
Nadar membawa HCL ke papan bursa saham pada 1999. Setelah itu, HCL terus melaju kencang hingga menjadi salah satu perusahaan pengembang piranti lunak terbesar India dan pionir revolusi bisnis teknologi India.
Tahun lalu, perusahaan meraup pendapatan hingga US$12,6 miliar atau sekitar Rp196,7 triliun dengan mempekerjakan lebih ari 225 ribu orang.
Berkat kontribusi dalam mengembangkan industri teknologi, Nadar mendapatkan penghargaan Padma Bushan dari pemerintah India pada 2008.
Nadar memutuskan untuk melepaskan jabatannya sebagai orang nomor satu HCL pada Juli 2020. Ia meneruskan tonggak kepemimpinan perusahaan pada putrinya, Roshni Nadar Malhotra. Kendati demikian, ia tetap mengawasi jalannya perusahaan sebagai penasihat strategis.
Di usia senjanya, Nadar banyak menghabiskan waktu dengan berderma bersama sang istri, Kiran Nadar. Setidaknya ia telah menyumbangkan US$1,1 miliar dari hartanya.
Sumbangan Nadar diberikan melalui Yayasan Shiv Nadar yang banyak memberikan donasi untuk sektor pendidikan.
(agt)