Serupa tapi Tak Sama, Keunikan Nasi Berenang Kuliner Khas Sulawesi Barat

Serupa tapi Tak Sama, Keunikan Nasi Berenang Kuliner Khas Sulawesi Barat

Menu nasi berenang kini menjadi salah satu sajian kuliner yang cukup mudah ditemui di daerah-daerah tertentu, salah satunya di kawasan Desa Sugihwaras, Kecamatan Wonomulyo.

Di tempat inilah berdiri sebuah warung sederhana namun legendaris yang bernama Warung Pojok. Warung ini telah melayani pelanggan setianya selama belasan tahun, dan tetap konsisten menyajikan nasi berenang sebagai menu andalan.

Keberadaan Warung Pojok tidak hanya memperkaya ragam kuliner lokal, tetapi juga menjadi simbol ketekunan dan cinta terhadap tradisi makanan khas daerah. Setiap mangkuk nasi berenang yang disajikan di sana tak hanya diracik dengan keterampilan, melainkan juga dengan sepenuh hati.

Banyak pelanggan yang datang dari berbagai penjuru bukan hanya karena rasa nasi berenangnya yang khas, tetapi juga karena suasana warung yang hangat dan penuh nuansa kekeluargaan.

Di tengah derasnya arus modernisasi kuliner dan gempuran makanan cepat saji, Warung Pojok tetap bertahan sebagai penjaga cita rasa lokal yang autentik.Tak berhenti sampai di situ, untuk meningkatkan kenikmatan sajian, seporsi nasi berenang di Warung Pojok biasanya ditemani dengan potongan tempe goreng tepung yang gurih dan renyah.

Kehadiran tempe goreng ini menjadi pelengkap yang sempurna karena memberikan sentuhan rasa khas nusantara yang menyeimbangkan kelembutan nasi dan kuah dengan tekstur kriuk yang menggoda. Tidak ketinggalan, sebuah elemen rahasia yang menjadi ciri khas Warung Pojok adalah kecap buatan sendiri yang diolah langsung oleh pemilik warung.

Kecap ini bukan kecap biasa, melainkan hasil rebusan gula aren yang dipadukan dengan aneka rempah-rempah pilihan, menghasilkan rasa manis yang kompleks dan aroma yang memikat. Kecap ini tidak hanya digunakan sebagai penambah rasa, melainkan juga sebagai penguat karakter dari nasi berenang itu sendiri.

Biasanya pelanggan juga menambahkan sedikit kecap manis dan sambal rawit yang pedas menyengat, seperti halnya ketika menyantap soto ayam, agar rasa yang hadir semakin kaya dan menggugah selera.

Semua elemen ini berpadu menciptakan sebuah pengalaman bersantap yang bukan hanya mengenyangkan, tetapi juga meninggalkan kesan mendalam yang sulit dilupakan bagi siapa saja yang mencicipinya.

Penulis: Belvana Fasya Saad