Serunya Sensasi Berwisata Malam di Taman Nasional Way Kambas

Serunya Sensasi Berwisata Malam di Taman Nasional Way Kambas

Lampung Timur, Beritasatu.com – Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Lampung Timur, Lampung menyajikan wisata malam penuh sensasi, yakni berkeliling hutan kawasan untuk melihat langsung tingkah laku satwa liar dilindungi. 

Berwisata menjelajah hutan kawasan sambil melihat aktivitas satwa liar dilindungi merupakan hal yang sangat menyenangkan dan menghadirkan sensasi tersendiri, terlebih jika dilakukan pada malam hari. 

Wisata safari malam di Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Lampung Timur, Lampung jadi salah satu ekowisata sebagai upaya memperkenalkan berbagai satwa dilindungi di area hutan kawasan tersebut kepada masyarakat.

Wisatawan melihat gajah yang tengah mencari makan saat wisata malam di Taman Nasional Way Kambas. – (Beritasatu.com/Triyono)

Dengan wisata safari malam, wisatawan  diajak berkeliling hutan kawasan di Taman Nasional Way Kambas. Dengan menggunakan kendaraan khusus, wisatawan akan diajak berkeliling kawasan hutan untuk menyaksikan tingkah hewan seperti gajah sumatera, kijang, kancil, tapir, dan berbagai jenis hewan nokturnal lainnya.

Masing-masing kendaraan akan ditempatkan seorang pemandu perjalanan (tour guide) yang bertugas untuk memberikan informasi terhadap semua jenis satwa yang ditemui dalam perjalanan.

Keheningan malam yang sesekali dipecahkan oleh suara satwa liar menciptakan sensasi tersendiri, seolah-olah wisatawan memasuki dunia yang berbeda. Meski menawarkan sensasi dan pengalaman seru dan mendebarkan karena diajak berkeliling ke hutan kawasan, safari malam di Taman Nasional Way Kambas ini tetap mengutamakan aspek keamanan.

Wisatawan mengabadikan gajah yang tengah mencari makan saat wisata malam di Taman Nasional Way Kambas. – (Beritasatu.com/Triyono)

Dengan adanya petugas pemandu perjalanan, wisatawan dapat menikmati pengalaman seru tanpa mengganggu habitat alami gajah dan satwa lainnya.

Jika beruntung, di tengah perjalanannya wisatawan dapat melihat satwa yang sangat jarang dapat ditemui pada siang hari seperti kawanan tapir, berbagai jenis burung malam, harimau, rusa, serta satwa primata.

Meski dibawa berkeliling kawasan hutan dengan kendaraan khusus, di area habitat gajah jinak, wisatawan tidak diizinkan turun dari kendaraan untuk mendokumentasikan langsung aktivitas kawanan gajah Sumatera yang sedang makan. Wisatawan juga tidak diizinkan mendekati gajah secara sembarangan dan harus selalu dalam pendampingan petugas pemandu di Taman Nasional Way Kambas.

Untuk lama waktu berkelilin

Gajah yang tengah mencari makan di Taman Nasional Way Kambas. – (Beritasatu.com/Triyono)

g wisata malam di hampir semua kawasan Taman Nasional Way Kambas, pihak pengelola memberikan kepada wisatawan waktu selama dua jam. Sebagai pusat perlindungan gajah, Taman Nasional Way Kambas tidak hanya bertujuan memberikan hiburan bagi wisatawan tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi satwa liar.

Salah satu wisatawan asal Bandar Lampung, Sinta Yuliana mengatakan, ia sengaja datang ke Taman Nasional Way Kambas untuk menikmati perjalanan safari malam. 

“Tadi bersama sama rombongan teman-teman keliling memakai mobil yang memang khusus untuk mengarungi trek di Way Kambas ini. Ini pengalaman pertama saya mengeksplor tempat wisata saat malam hari,” kata Shinta, Selasa malam (5/3/2025.

Gajah yang tengah mencari makan di Taman Nasional Way Kambas. – (Beritasatu.com/Triyono)

Shinta menuturkan, wisata malam hari di TNWK berlangsung sekitar dua jam. Ia bisa  melihat langsung aktivitas sejumlah satwa lindung yang jarang dijumpai saat malam hari. 

“Kita melihat hewan-hewan seperti gajah, rusa, burung. Senang sekali karena pertama kali lihat gajah di malam hari. Awalnya takut, tetapi untuk pengamanan dijamin oleh pihak TNWK,” ucap Shinta.

Sementara itu, Ketua Koperasi Wisata Gajah Alam Sejahtera TNWK, Tengku Dedi Surya mengatakan inovasi safari malam di Taman Nasional Way Kambas untuk memberikan sensasi berbeda bagi wisatawan yang ingin menyaksikan kegiatan hewan yang jarang muncul di siang hari.

“Selama ini wisatawan hanya tahu di sini tempatnya pelestarian gajah, sehingga kami ingin mengedukasi masyarakat di sini banyak satwa dilindungi lain, seperti burung endemik atau migrasi dari luar negeri,” kata Dedi.

Dedi menjelaskan, minat para wisatawan untuk wisata malam belum banyak peminat karena baru dibuka pada 2024 lalu. Namun, sudah mulai ada wisatawan yang mengikuti safari malam. Dengan rata-rata per bulan enam perjalanan wisata.

“Rata-rata perjalanan wisata baik dari wisatawan mancanegara ataupun lokal itu enam trip sebulan, tetapi untuk periode Juli-Agustus bisa 20 hingga 30 trip sehingga cukup ramai. Bahkan kalau wisatawan mancanegara sampai berhari-hari,” ujar Dedi.

Jika tertarik menikmati sensasi berwisata malam hari di Taman Nasional Way Kambas, pengunjung dapat menghubungi administrasi Balai Taman Nasional Way Kambas di media sosial atau melalui koperasi wisata gajah.

Tarif wisata safari malam di Taman Nasional Way Kambas, yakni Rp 500.000 per kelompok berisi empat orang. Biaya safari malam tersebut diluar biaya penginapan. Wisatawan diizinkan mendirikan tenda di lokasi yang ditentukan. 

Jika wisatawan ingin bermalam, wisatawan dapat  penginapan dapat menginap di desa-desa penyangga di sekitar Taman Nasional Way Kambas.