Lampung Selatan, Beritasatu.com – Beragam cara bisa dilakukan untuk mengisi waktu akhir pekan, di Bandar Lampung. Salah satunya, bermain burung macaw jinak.
Komunitas pencinta burung mengisi akhir pekan dengan latihan bareng menerbangkan burung macaw jinak di alam terbuka. Karena mahalnya burung macaw, pemilik melengkapi dengan GPS agar bisa terpantau sehingga tetap aman dan tidak hilang.
Komunitas pencinta burung macaw yang tergabung dalam Free Fly Bandar Lampung (FFBL) setiap akhir pekan secara rutin berkumpul di Kebun Raya Institute Teknologi Sumatera (Itera), Jati Agung, Lampung Selatan.
Setiap Minggu pagi, anggota komunitas ini memiliki kegiatan yang cukup unik, yaitu melepas burung macaw jinak untuk terbang bebas secara bersama-sama.
Anggota komunitas memilih lokasi Kebun Raya Itera untuk berkumpul setiap akhir pekan karena dinilai sangat cocok untuk melepas burung macaw untuk terbang bebas.
Memanfaatkan lahan kosong di kawasan Kebun Raya Itera yang banyak pepohonan nan asri, para anggota komunitas melatih burung macaw kesayangan masing-masing secara bersama-sama layaknya adu balap burung merpati.
Setelah dilepas oleh pemiliknya, puluhan burung macaw yang mahal harganya ini terbang berputar bersama-sama dan meliuk-liuk di udara selama beberapa menit.
Setelah terbang bebas beberapa menit, sang pemilik burung macaw akan memanggil dengan suara peluit, maka burung macaw pun akan bergerak turun dan hinggap ke tangan pemiliknya.
Burung macaw jinak yang sudah terlatih ini bisa berharga puluhan juta hingga ratusan juta. Karena mahalnya harga burung macaw, pemilik melengkapinya dengan GPS agar bisa terpantau sehingga tetap aman dan tidak hilang.
Agar burung macaw bisa jinak dan dapat diterbangkan anggota komunitas ini merawatnya burung macaw sejak masih kecil atau anakan. Selain itu, interaksi setiap hari akan membuat macaw sangat mengenal sosok yang merawatnya.
Amsal Victoria Marpaung (25) pehobi burung macaw mengatakan, setiap akhir pekan anggota komunitas berkumpul untuk bertukar informasi dan melatih burung macaw milik masing-masing anggota komunitas.
“Jadi di sini kami nerbangin burung-burung macaw atau parrot paruh bengkok. Kita paling kumpul sambil main burung dan melatih burung juga,” kata Amsal saat ditemui di Kebun Raya Itera.
Amsal menuturkan, selain berkumpul untuk bersama-sama melatih burung, sejumlah anggota komunitas juga ada yang menjual burung macaw. “Selain melatih burung bersama, di sini anggota komunitas juga ada yang jual juga burung macaw,” tutur Amsal.
Menurut Amsal, saat ini anggota FFBL berjumlah 25 orang berasal dari sejumlah kabupaten kota di Lampung. Amsal menjelaskan, latihan dengan melepas burung secara bersama-sama bertujuan agar burung macaw bondong dengan burung lainnya.
“Jadi ya paling kita pagi datang kasih makan. Nanti kembali ke kita sendiri. Biar bonding karena burungnya burung jinak,” ucap Amsal.