Serunya Berburu Takjil Kekinian di Bazar Ramadhan Langensuko Salatiga Regional 14 Maret 2025

Serunya Berburu Takjil Kekinian di Bazar Ramadhan Langensuko Salatiga
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        14 Maret 2025

Serunya Berburu Takjil Kekinian di Bazar Ramadhan Langensuko Salatiga
Tim Redaksi
SALATIGA, KOMPAS.com –
Jalan
Langensuko
di Kecamatan Sidorejo menjadi salah satu pusat keramaian di Kota
Salatiga
selama bulan Ramadhan.
Ratusan pedagang
takjil
memadati lokasi ini setiap menjelang buka puasa, menjadikannya sebagai Bazar Ramadhan Langensuko.
Sebelumnya, para pedagang ini berjualan di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman atau di pusat kota.
Ilham (43), salah satu pengunjung yang datang bersama anaknya, Fadil Ghanii Ramadhan (14), mengaku nyaman berbelanja di bazar ini. 
“Sekarang juga menjadi lebih nyaman karena tidak ada kendaraan yang lewat, memilih makanan juga menjadi lebih leluasa,” kata dia.
Ia juga menambahkan bahwa ia telah beberapa kali mengunjungi Kampung Ramadhan tersebut.
“Menu makanan yang ditawarkan pedagang sangat beragam. Ada makanan dan minuman kekinian, ada juga yang tradisional. Jadi banyak pilihan saat nanti berbuka puasa,” ungkapnya.
Ilham menjelaskan bahwa salah satu makanan favoritnya adalah olahan dari Garasi Durian.
“Rasanya segar dan enak. Tapi terkadang juga jajan mochi, risol goreng, es durian, es alpukat, hingga jajanan kekinian seperti dimsum, wonton, dan lainnya,” tambahnya.
Ia menilai penataan pedagang makanan menjelang berbuka puasa menjadikan jalanan lebih rapi.
“Apalagi antara pedagang dan lokasi parkir dipisahkan dan jaraknya tidak terlalu jauh. Kalau untuk ngabuburit sangat bagus, semoga tahun depan yang berjualan lebih banyak sehingga pilihannya juga bisa variatif, ada makanan tradisional juga,” harap Ilham.
Keramaian di Bazar Ramadhan Langensuko juga membawa berkah bagi Triyono, penjual pisang goreng wijen.
Ia mengungkapkan bahwa omzetnya mengalami kenaikan hingga mencapai Rp 1 juta per hari.
“Sering jualan kalau ada acara-acara, tapi baru kali ini jualan pisang goreng wijen karena jarang ada. Kalau jajanan yang lain kan sudah banyak yang jualan,” ujarnya.
Triyono menjelaskan bahwa ia selalu membawa 16 sisir pisang setiap hari dan semuanya habis terjual. “Harga satu kotak Rp 10.000, meskipun terkadang ada hujan, juga tetap habis,” katanya.
Ia menambahkan bahwa keunikan pisang goreng wijen terletak pada tambahan biji wijen dalam adonan.
“Selain itu, pisang digoreng lebih garing dan renyah. Sehingga ketika dinikmati saat buka puasa lebih terasa renyah dan enak,” ungkapnya.
Dengan beragam pilihan makanan dan suasana yang nyaman, Bazar Ramadhan Langensuko menjadi destinasi menarik bagi warga Salatiga untuk berburu takjil menjelang berbuka puasa.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.