Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Sering Terjadi Tawuran di Basura, Kumsina Sakit Jantung akibat Trauma Megapolitan 5 Januari 2025

Sering Terjadi Tawuran di Basura, Kumsina Sakit Jantung akibat Trauma
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Januari 2025

Sering Terjadi Tawuran di Basura, Kumsina Sakit Jantung akibat Trauma
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Kumsina (50), seorang pedagang nasi di RT 06 Cipinang Besar Utara, mengaku mengalami sakit jantung akibat trauma yang dipicu oleh seringnya
tawuran
di lingkungan tempat tinggalnya.
Warung makan milik Kumsina berada di dekat Jalan Jenderal Basuki Rahmat (
Basura
), tepatnya di sekitar Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). Ia menyebutkan bahwa suara petasan, bom molotov, dan kerusuhan saat tawuran mengganggu kondisi kesehatannya.
“Iya kata dokter kaget karena petasan, bom molotov, apa lagi kemarin bom molotov ada yang terbakar motor,” ujar Kumsina saat ditemui Kompas.com, Minggu (5/1/2025).
Kumsina menjelaskan bahwa ia rutin menjalani pengobatan bulanan sejak didiagnosis sakit jantung setahun terakhir.
“Saya tiap bulan berobat jantung. Saya bukan jantung koroner, jantung dadakan gitu. Kalau dengar petasan trauma sendiri, langsung deg-degan,” katanya.
Menurutnya, rumah dan warung miliknya kerap menjadi sasaran lemparan batu hingga kembang api dari kelompok yang tawuran.
Kumsina juga mengaku tidak mengetahui penyebab utama tawuran yang sering terjadi di lingkungannya.
“Enggak ada, dulu aman. Semenjak kebakaran saja mulai sering. Saya enggak tahu yang diributin apa, duduk permasalahan enggak tahu,” ucapnya.
Sebelumnya, aksi tawuran antarwarga kembali pecah di depan Apartemen Bassura, Jalan Basuki Rahmat, Jatinegara, hingga menyebabkan satu korban jiwa. Korban meninggal dunia akibat sabetan senjata tajam.
“Menerima informasi tentang adanya orang meninggal karena tawuran di RS Premier Jatinegara sekira pukul 02.00 WIB,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary dalam keterangan tertulis, Kamis (2/1/2025).
Ade menjelaskan, korban dibawa ke rumah sakit oleh temannya yang awalnya mengaku korban begal.
“Korban masuk ke RS Premier Jatinegara pukul 00.55 WIB dengan diantar oleh saksi E yang menurut keterangannya orang tersebut adalah korban begal,” ujarnya.
Namun, sekitar pukul 01.05 WIB, korban dinyatakan meninggal dunia oleh dokter jaga RS Premier Jatinegara. Jenazah kemudian dibawa ke RS Polri untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.