TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dalam satu dekade terakhir, industri rokok elektrik di Indonesia tumbuh signifikan.
Berdasarkan Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2021, jumlah pengguna rokok elektrik di Indonesia naik dari 480 ribu orang pada 2011 menjadi 6,6 juta orang pada 2021.
Menurut Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI), sektor ini telah menciptakan lebih dari 150.000 hingga 200.000 lapangan kerja langsung pada tahun 2023, mencakup sektor manufaktur, distribusi, dan ritel.
Commercial Director di PT Delta Sukses Teknologi, Harold Hutabarat, menyampaikan, pentingnya regulasi dan edukasi dalam perkembangan industri rokok elektrik.
“Kami ingin industri ini berkembang dengan standar yang lebih tinggi, baik dari segi kualitas produk maupun kepatuhan terhadap regulasi,” kata Harold dikutip Senin (24/3/2025).
Ia menyampaikan, seiring dengan pesatnya perkembangan industri, ada tanggung jawab yang harus diemban oleh para pelaku industri.
“Kami percaya bahwa regulasi yang jelas dan edukasi kepada konsumen adalah kunci untuk menciptakan ekosistem yang lebih baik,” ungkap Harold.
Saat ini, perseroan memiliki produk DJOY, yang mencakup DJOY Pod Max, DJOY Device Kit, dan DJOY Disposable.
“Kami melihat permintaan terhadap produk rokok elektrik terus meningkat. Meski baru satu tahun beroperasi, kami mencatat pertumbuhan distribusi yang pesat, baik melalui jaringan ritel maupun e-commerce,” ujarnya.