Tak hanya dari OJK menurut laporan dari berbagai institusi keamanan siber, tren scam dan spam di Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam dua tahun terakhir. Hal ini didorong oleh kemudahan akses terhadap teknologi, namun tidak diimbangi dengan kewaspadaan dan edukasi digital yang memadai.
Sayangnya, masih banyak masyarakat yang belum memahami cara kerja penipuan digital. Beberapa bahkan tidak menyadari bahwa mereka telah menjadi target atau korban hingga uang atau data pribadi mereka raib.
Rendahnya Kesadaran, Tingginya Risiko
Minimnya pengetahuan tentang keamanan digital membuat masyarakat lebih mudah menjadi korban. Banyak pengguna internet yang masih asal klik link, mengunduh aplikasi tanpa sumber resmi, atau membagikan informasi pribadi di media sosial tanpa menyadari dampaknya.
Celakanya, di era di mana informasi mengalir cepat dan komunikasi digital mendominasi, spam dan scam bisa masuk dari berbagai jalur, mulai dari email, WhatsApp, DM media sosial, hingga panggilan telepon tak dikenal.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5301857/original/047907100_1753958928-Depositphotos_670765438_L.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)