Serangan DDoS di Asia Pasifik dan Jepang Naik 6 Kali Lipat pada 2024, Siapa Targetnya? – Page 3

Serangan DDoS di Asia Pasifik dan Jepang Naik 6 Kali Lipat pada 2024, Siapa Targetnya? – Page 3

Liputan6.com, Jakarta Pada tahun 2024, perusahaan keamanan siber Akamai, melihat banyak serangan rantai pasokan di mana penyedia layanan, produsen perangkat keras dan perangkat lunak benar-benar disusupi dan malware dimasukkan ke dalam perangkat lunak atau dalam sistem yang menjadi andalan pelanggan mereka.

Sebagai contoh, ransomware Clock yang menyerang vendor perangkat lunak Muvit untuk menyisipkan atau lebih tepatnya menginfeksi pelanggan mereka dengan ransomware.

Reuben Koh selaku Director, Security Technology & Strategy APJ dari Akamai, menyebut banyak dari serangan siber sebenarnya merupakan hasil dari serangan yang disponsori oleh suatu negara.

“Artinya, banyak dari serangan ini sebenarnya dilakukan oleh tim peretas, atau peretas elit, yang disponsori oleh suatu negara atau pemerintahan di dunia untuk melakukan spionase siber atau gangguan siber dan sebagainya,” ujar Reuben dalam sesi Media Roundtable bertajuk Akamai’s Year inReview 2024 & Notable Issues in 2025 yang digelar secara virtual, Jumat (24/1/2025).

Alih-alih mengincar target secara individu, mereka mengincar penyedia layanan yang berada di puncak, seperti misalnya perusahaan telekomunikasi, atau penyedia layanan telekomunikasi, yang memiliki ratusan atau ribuan pelanggan.

“Jadi dengan menginfeksi rantai pasokan yang berada di puncak, mereka dapat memiliki akses yang mudah ke pelanggan penyedia layanan tersebut. Itu adalah area yang kami lihat mengalami peningkatan pesat pada tahun 2024,” Reuben memaparkan.

Ia menyebut, hal itu sebagian karena meningkatnya peristiwa geopolitik seperti perang dan konflik serta ketegangan yang terjadi di seluruh dunia pada tahun lalu.

“Di Asia Pasifik dan Jepang, kami secara langsung melihat peningkatan besar dalam serangan DDoS layer 7. Kira-kira peningkatannya lima hingga enam kali lipat dibandingkan dengan tahun 2023. Dan ini pada dasarnya terjadi secara menyeluruh,” Reuben mengungkapkan.

Ia menambahkan, serangan DDoS ini menargetkan platform web atau aplikasi web yang terekspos di Internet. Dan di Asia Pasifik, peningkatannya terbesar di seluruh dunia, yaitu sekitar enam kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu.