Sempat Ditutup karena Protes Zonasi, Akses Jalan Sekolah Negeri di Tangsel Kini Dibuka
Tim Redaksi
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
Akses jalan
menuju dua
sekolah negeri
di Kota
Tangerang Selatan
(
Tangsel
), yang sebelumnya sempat ditutup oleh warga, kini telah dibuka pada Senin (14/7/2025).
Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Kota Tangsel Teguh Setiawan mengatakan, pembukaan
akses jalan
tersebut merupakan hasil dari rapat koordinasi dengan sejumlah pihak terkait.
“Sesuai kesepakatan, yang di SMAN 6 dan SMAN 3 hari ini dibuka,” ujar Teguh saat dikonfirmasi, Senin.
Menurut Teguh, penutupan jalan oleh warga sebelumnya telah menimbulkan gangguan terhadap ketertiban umum.
Ia menegaskan jalan tersebut merupakan fasilitas umum yang tidak boleh dihalangi atau ditutup sepihak tanpa alasan yang sah.
“Itu adalah jalan umum. Apabila itu tetap dipertahankan, sudah melanggar ketertiban umum dan tentunya ada pidananya,” kata Teguh.
Teguh menambahkan, kesepakatan untuk membuka kembali jalan dicapai setelah Pemkot Tangsel melakukan mediasi dengan warga pada siang hari.
“Hasil kesepakatan. Jadi masyarakat sudah bisa memahami kondisi dan situasinya,” ucapnya.
Sebelumnya, akses ke Jalan Pamulang Permai Barat, Pamulang Barat, Pamulang, Tangerang Selatan, masih tertutup pada hari pertama masuk sekolah, Senin (14/7/2025).
Akses ini merupakan jalur utama menuju SMA Negeri 6 dan SMP Negeri 17 Tangsel. Jalan itu ditutup oleh warga yang protes atas hasil jalur domisili dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025.
Mereka merasa kecewa lantaran tak satu pun dari sembilan anak yang mendaftar ke sekolah tersebut diterima.
Pantauan
Kompas.com
di lokasi, gerbang menuju kedua sekolah tersebut terkunci. Gerbang hanya terbuka sedikit, cukup untuk dilewati pejalan kaki, sementara jarak dari gerbang ke sekolah mencapai sekitar 300 meter.
Di pintu gerbang itu, terpasang dua spanduk kuning bertuliskan, ”
Mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Penutupan jalan sementara. Akses ini ditutup karena sistem penerimaan siswa mengabaikan anak-anak kami bersekolah di lingkungan sendiri.
”
Dengan kondisi gerbang yang masih terkunci, para guru dari dua sekolah terpaksa menyambut siswa dan orangtua siswanya dari depan gerbang itu.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/07/14/6874836b1ae1e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)