Jakarta, CNN Indonesia —
Pembatalan peluncuran roket Bulan milik Badan Antariksa AS (NASA) disebabkan oleh kebocoran yang menunda pengisian bahan bakar pada Sabtu (3/9). Kapan percobaan peluncuran bisa dilakukan lagi?
Sebelumnya, megaroket Space Launch System (SLS) batal meluncurkan misi bulan Artemis 1 pada Senin (29/8) pukul 08:33 EDT (19.33 WIB) karena masalah pendinginan mesin.
Peluncuran dijadwalkan ulang untuk Sabtu (3/9) pukul 14.17 EDT atau Minggu (4/9) pukul 01.17 WIB.
Namun, kebocoran bahan bakar hidrogen terdeteksi sekitar tujuh jam sebelum lepas landas menggagalkan upaya tersebut.
Dikutip dari Space, insinyur NASA berulang kali mencoba menghentikan kebocoran bahan bakar selama hitungan mundur Artemis 1. Pertama, dengan menghangatkan konektor tangki dan mendinginkannya dengan bahan bakar dingin untuk memasang kembali konektor pemutus cepat hidrogen.
Kedua, dengan menekannya kembali dengan helium, dan kemudian kembali ke metode hangat-dan-dingin untuk menghentikan kebocoran. Semua upaya itu gagal.
Dengan penundaan yang kedua ini, misi Artemis 1 harus menunggu paling cepat hingga Senin (5/9) untuk jadwal peluncuran berikutnya. Itupun jika sumber kebocoran dapat diperbaiki tepat waktu.
“Kami akan berangkat ketika sudah siap. Kami tidak pergi sampai saat itu tiba, dan terutama sekarang saat uji terbang,” kata Direktur NASA Bill Nelson dalam komentar yang disiarkan televisi, “Ini adalah bagian dari bisnis luar angkasa.”
Astronot Victor Glover mengatakan penundaan ini “benar-benar keputusan yang tepat.”
“Ini bukan kekecewaan,” kata Glover kepada wartawan, “Ini adalah memahami bagaimana hal-hal tersebut bekerja, mesin yang sangat kompleks ini yang ingin kami coba integrasikan dengan manusia.”
Nelson mengatakan peluncuran akan ditunda hingga Oktober jika NASA harus memperbaiki roket SLS Artemis 1 kembali di dalam hanggar Gedung Perakitan Kendaraan.
NASA sudah berencana untuk meluncurkan empat astronot ke Stasiun Luar Angkasa Internasional pada misi SpaceX’s Crew-5 Dragon pada awal Oktober. Alhasil, peluncuran Artemis 1 pada Oktober baru akan dilakukan di akhir bulan.
Artemis 1 kini memiliki masa jendela peluncuran (window to launch) 90 menit untuk lepas landas pada Senin (5/9) pukul 17.12 EDT atau Selasa (6/9) pukul 04.12 WIB.
Jendela peluncuran merupakan periode waktu tertentu pada hari tertentu roket harus diluncurkan untuk mencapai orbit yang diinginkan. Hal itu dilakukan untuk menghindari, misalnya, tumpang tindih orbit.
Jika tidak Senin, NASA bisa mencoba meluncurkannya pada Selasa (6/9) pukul 18.57 EDT atau Rabu pukul 05.57 WIB, namun dengan window to launch yang tipis, hanya 24 menit.
Artemis 1 memang memiliki jendela peluncuran pada pertengahan September. Namun, kata manajer misi, NASA kemungkinan harus memundurkannya hingga pertengahan Oktober karena waktu yang dibutuhkan untuk bolak-balik antara Pad 39B dan Gedung Perakitan Kendaraan.
Jendela Oktober itu dibuka pada 17 Oktober dan ditutup pada 31 Oktober, dengan jeda antara 24 dan 26 Oktober dan 28 Oktober.
Artemis 1 adalah uji terbang pertama program Artemis NASA untuk mengembalikan astronot ke bulan pada tahun 2025.
Misi ini merupakan uji coba pertama dari Sistem Peluncuran Luar Angkasa, roket NASA yang paling kuat yang pernah ada, dan pesawat ruang angkasa Orion untuk memastikan kedua kendaraan aman untuk digunakan astronoaut.
Setelah diluncurkan, Artemis 1 akan menghabiskan lebih dari sebulan terbang ke bulan, memutar satelit alami Bumi dalam orbit yang panjang, dan kemudian kembali ke planet kita untuk meluncur di Samudra Pasifik di lepas pantai California.
(tim/arh)
[Gambas:Video CNN]