Liputan6.com, Banyuwangi Selamatan Laut Kampung Mandar, sebuah tradisi tahunan yang telah berlangsung sejak tahun 1700-an. Tidak hanya menjadi momen ritual adat untuk mengungkapkan rasa syukur kepada alam, tetapi juga menjadi wadah edukasi sejarah.
Dengan kekayaan budaya yang memikat dan menampilkan keeksotisan dunia bahari, tradisi petik laut itu menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan leluhur yang dijaga dengan cermat oleh masyarakat. Khususnya oleh keturunan asli suku Mandar yang sudah menjadi bagian dari warga Bumi Blambangan.
Dijelaskan oleh Ketua Adat Kampung Mandar, Puang Faizal Riezal Daeng Galak acara selametan laut tahun ini digelar selama tiga hari sejak tanggal 15 November yang dibuka dengan acara ziarah makam tokoh mandar hiburan musik dan tari khas adat Mandar hingga pembukaan kuliner dan pameran arsip Mandar.
Pameran arsip budaya adat yang bisa dikunjungi di Jl. DI Panjaitan Kelurahan Mandar ini, menjadi wadah untuk memberikan edukasi tentang sejarah kedatangan suku Mandar di Bumi Blambangan hingga pengenalan budaya tradisi termasuk pakaian dan senjata adat dengan menampilkan arsip sejarah.
“Jadi selain ritual selametan laut kami juga ada sisi edukasi untuk masyarakat khususnya pelajar dengan pameran arsip,” kata Faizal, Senin(18/11/2024).
Pada tanggal 16 November, selametan laut dilanjutkan dengan open gate kuliner Mandar dan Pameran, kemudian malamnya diselenggarakan pengajian hingga pentas hiburan rakyat.
Puncaknya pada 17 November pukul 06.30-07.00 WIB dilakukan larung sesaji atau pelepasan kepala sapi dan kirab budaya.