Liputan6.com, Malang – Aktivitas vulkanik Gunung Semeru menunjukkan peningkatan, ditandai berkali-kali terjadi peristiwa erupsi dalam dua tahun terakhir ini. Semeru termasuk salah satu gunung api aktif yang dapat meletus kapan pun.
Semeru secara administratif masuk wilayah Malang dan Lumajang. Gunung ini merupakan salah satu favorit pendaki gunung. Pendakian sempat dibuka pada 26 Desember 2024, tapi ditutup lagi sepekan kemudian karena Gunung Semeru erupsi dan demi keselamatan pengunjung.
Wilayah Malang dan sekitarnya merupakan surga bagi para pecinta alam dan pendaki gunung. Selain Gunung Semeru, di sekitar daerah ini terdapat gugusan pegunungan yang menantang untuk dijelajahi para pendaki.
Seperti Gunung Panderman, Bromo, Kelud, Kawi, Arjuno – Welirang, Anjasmoro, dan Gunung Butak. Di antara gunung–gunung itu, ada yang termasuk gunung api aktif layaknya Semeru. Tapi ada pula gunung tidak aktif atau pasif, tidak pernah meletus dan tak tampak aktivitas vulkanik.
Gunung api aktif merupakan gunung yang menunjukkan aktivitas vulkanis berupa mengeluarkan magma atau erupsi. Gunung api aktif itu dapat meletus kapan pun dan tercatat pernah erupsi paling tidak satu kali dalam 10 ribu tahun terakhir.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam laman magma.esdm.go.id, menjelaskan pembagian tipe gunung api aktif di Indonesia. Yakni tipe A, B dan C berdasarkan catatan sejarah letusan maupun aktivitas vulkaniknya.
Gunung api Tipe A merupakan gunung api yang tercatat meletus sejak tahun 1600 Masehi. Tipe B, gunung api yang pernah meletus sebelum tahun 1600. Tipe C, gunung api yang belum pernah meletus, tetapi masih ada aktivitas vulkanik seperti solfatara atau fumarole (mengeluarkan asap dan gas vulkanik).
Gunung Semeru masuk gunung api tipe A, sejarah erupsi gunung ini pertamakali tercatat pada 1818. Pada periode 1900-an, peristiwa erupsi yang tercatat, mulai 1913, 1941-1942, 1945-1947, 1950-1951, 1961, 1963, 1972, 1977, 1992, hingga 1994.
Lalu pada dekade 2000-an catatan erupsi Semeru yakni pada 2002, 2004, 2005, 2007, 2008, 2021 dan 2022. Semeru juga sempat beberapa kali erupsi pada pertengahan 2023. Lalu pada akhir 2024 sampai awal 2025 juga berkali-kali terjadi erupsi.
Sejumlah gunung di wilayah Malang dan sekitarnya juga masuk dalam kategori gunung berapi aktif tipe A. Yakni, Gunung Kelud, Arjuno – Weilirang, dan Bromo. Berikut ini sejarah letusan 3 gunung api aktif yang ada sekitar Malang.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4919882/original/042861800_1723789815-Screenshot_2024-08-16-08-09-23-35.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)