Jakarta (ANTARA) – Pada pidato tahunan di DPR RI pertengahan Agustus 2025 Presiden Prabowo kembali membahas soal ketahanan dan kemandirian energi.
Menurut Presiden Prabowo, Indonesia perlu memperkuat ketahanan energi untuk kedaulatan bangsa, salah satunya melalui peningkatan produksi minyak dan gas (migas).
Dalam konsepsi Asta Cita, pemerintah secara gamblang menyatakan bahwa energi bukan sekadar kebutuhan infrastruktur, melainkan instrumen strategis untuk menumbuhkan industri nasional, memperkuat ketahanan ekonomi, serta memagari bangsa dari ketergantungan luar.
Pada kesempatan peletakan batu pertama pembangunan proyek ekosistem industri baterai EV di Karawang, akhir Juni lalu, Presiden Prabowo menyatakan bahwa Indonesia bisa mencapai swasembada energi, paling lambat pada 2031.
Presiden Prabowo berpandangan, energi sangat penting untuk menghilangkan kemiskinan dari bumi Indonesia, serta mentransformasikan bangsa kita menjadi negara modern dan maju.
Untuk itu Presiden Prabowo pasang target ambisius, agar Indonesia segera mencapai kemandirian energi.
Di sektor hulu, perusahaan-perusahaan energi nasional khususnya PT Pertamina termasuk anak usaha di bawah holding migas, memiliki peran signifikan dalam menjaga ketersediaan energi, tidak hanya memenuhi kebutuhan domestik, tapi juga meneguhkan kedaulatan bangsa.
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
