TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mendapat tamparan keras di awal pemerintahannya.
Salah seorang pembantunya menunjukkan sikap yang kontradiktif dengan semangat Presiden Prabowo.
Pada saat rakyat Indonesia menunggu satu-persatu janji presiden terealisasi, Gus Miftah, Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, justru mempermalukan wajah pemerintahan Presiden Prabowo.
Gus Miftah beberapa waktu lalu menjadi sosok yang viral di media sosial setelah ia mengolok-olok seorang penjual air teh manis dengan bahasa yang kasar dan arogan.
Ironisnya hal itu dilakukannya secara terbuka dalam acara keagamaan, di mana Gus Miftah bertindak sebagai ustaz yang memberikan ceramah.
Karena sikap yang tidak pantas itulah semua orang bahkan para tokoh negara lain ramai membahasnya.
Bahkan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, turut menyoroti kejadian itu.
Ramainya perbincangan soal sikapnya yang tidak layak itu kemudian memaksa Gus Miftah untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Jabatan yang ditinggalkan Gus Miftah itu hingga kini masih kosong.
Untuk mengisi kekosongan itu, Sekretaris Majelis Pertimbangan Wilayah Persatuan Umat Islam (MPW PUI) Jawa Barat, Fakhruddin Rusyibani mengusulkan agar Presiden Prabowo segera mencari penggantinya.
Ia pun mengusulkan nama Gus Farkhan Evendi sebagai sosok yang dianggap paling tepat mengisi jabatan tersebut.
Menurut Fakhruddin, kapasitas dan pengalaman Gus Farkhan sangat mumpuni dalam bidang kerukanan ummat beragama.
“Saya mengenal Gus Farkhan sudah cukup lama, dari 2010. Beliau orang yang sangat humble, guyub, santun, gaya bicaranya lembut tapi substansial. Beliau juga paham tentang esensi beragama, bisa bergaul dengan semua kalangan dan strata sosial,” katanya.
Fakhruddin pun yakin jika Gus Farkhan mendapat amanah sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, akan sangat banyak membantu Presiden Prabowo dalam melaksanakan tugasnya membawa Indonesia Maju dan mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Gus Farkhan Evendi selama ini dikenal sebagai pendiri Majelis Ro’iyah Indonesia, di mana para pemuka agama berkumpul untuk kebaikan Indonesia.
“Insya Allah Indonesia akan menjadi negara maju dengan terlebih dahulu mewujudkan kerukunan umat beragama sebagai salah satu pilarnya. Jika umat beragama rukun, suasana damai dan harmonis, rakyat kompak dalam hal yang produktif, maka Presiden Prabowo bisa fokus merealisasikan janji-janjinya,” kata Fakhruddin.