Sekolah Masih Tertimbun Lumpur, Jalan Rusak Parah

Sekolah Masih Tertimbun Lumpur, Jalan Rusak Parah

Liputan6.com, Tapanuli Selatan- Penderitaan warga Desa Sibara-bara, Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, kini berada di titik nadir. Pasca-bencana banjir yang menerjang beberapa waktu lalu, akses jalan utama desa tersebut berubah drastis menjadi jalur maut yang dipenuhi kubangan lumpur sedalam lutut, hingga nyaris mustahil dilewati kendaraan.

Ironisnya, di tengah jeritan warga yang terisolasi, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dianggap menutup mata dan telinga.

Hingga kini, belum ada tindakan nyata maupun respons resmi terkait kerusakan infrastruktur yang melumpuhkan aktivitas ekonomi dan pendidikan di desa tersebut.

Kondisi memprihatinkan ini terungkap saat sejumlah Organisasi Mahasiswa (Ormawa) turun ke lokasi untuk menyalurkan donasi. Mereka menemukan pemandangan pilu, sekolah-sekolah masih mati suri karena halaman dan ruang kelas masih tertimbun sisa-sisa lumpur banjir yang belum dibersihkan.

Perwakilan mahasiswa dari PK PMII UNISU, Arga W., mengungkapkan kekecewaannya yang mendalam saat meninjau langsung lokasi. Ia menilai pemerintah daerah telah gagal memberikan jaminan keselamatan bagi rakyatnya.

“Jalan ini sudah tidak layak disebut jalan. Kami bertanya-tanya, apakah pemerintah daerah sedang tidur? Banjir sudah lama berlalu, tapi tidak ada satu pun alat berat yang menyentuh jalur ini. Jangan salahkan jika kami berasumsi Pemerintah Tapsel sengaja membiarkan warganya tersiksa,” tegas Arga dengan nada geram, Kamis (18/12/2025).

Tokoh masyarakat setempat, Dalman Nasution, membeberkan bahwa warga sudah berkali-kali mengajukan permohonan dan proposal perbaikan, namun selalu berujung pada keheningan.

“Kami tidak meminta jalan aspal yang licin. Kami hanya minta jalan ini diratakan agar kami bisa melintas dan beraktivitas. Setelah banjir, kondisi makin memburuk dan kami tidak tahu lagi harus mengadu ke mana,” ungkap Dalman lirih.